Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengimbau agar penyedia jasa uang elektroknik dapat terus meningkatkan layanannya melalui optimalisasi keamanan dan kemanfaatan.
“Setidaknya [penyedia jasa uang elektronik diharapkan] berkomitmen menjaga dua aspek penting, yaitu keamanan dan kemanfaatan,” katanya lewat laman Wapres, Sabtu (23/4/2022)
Lebih lanjut, Wapres menjelaskan bahwa pengguna layanan harus mendapat perlindungan dari potensi kejahatan siber yang mungkin terjadi.
“Aspek keamanan memberikan jaminan perlindungan dan kemampuan dalam mengatasi risiko kejahatan siber yang mengintai,” katanya.
Dalam hal kemanfaatan, Wapres menambahkan bahwa perusahaan penyedia jasa harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan segala perubahannya.
“Sementara aspek kemanfaatan, selain mencakup kemudahan dan luasnya layanan transaksi, juga merangkum sifat adaptabilitas dan inovatif, mengikuti kebutuhan masyarakat yang selalu dinamis,” ujarnya.
Dengan berbagai potensi yang ada, Wapres optimis bahwa ekonomi digital akan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional, terlebih bagi sektor ekonomi dan keuangan syariah yang ikut memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Potensi besar ekonomi digital, termasuk uang elektronik, turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. Ekonomi dan keuangan syariah juga merasakan dampak positif yang dibawa oleh teknologi digital sebagai akselerator pengembangan sektor-sektor ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Ma’ruf.
Sekadar informasi, Berdasarkan data Bank Indonesia sejak 2009 penggunaan uang elektronik terus mengalami pertumbuhan. Tercatat pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 41,35 persen secara tahunan, mencapai Rp27,1 triliun dan diprediksi masih akan terus mengalami peningkatan.