Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Rektor Monash University Indonesia Prof. Andrew MacIntyre di Istana Merdeka, Jakarta.
Dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet (Setkab), Andrew MacIntyre datang bersama dengan Wakil Rektor Monash University Margaret Gardner dan Chief Operating Officer Monash University Indonesia Tantia Dian Permata Indah.
"Kami mengadakan pertemuan yang sangat positif dengan Presiden, kami mendapat dorongan yang sangat kuat dan dia berbicara dengan sangat antusias tentang kemajuan yang telah kami capai," ujarnya, dikutip melalui Setkab, Jumat (15/4/2022)
Andrew mengatakan bahwa salah satu poin penting yang dirinya tekankan dalam diskusi dengan Presiden adalah pentingnya kemitraan dengan universitas-universitas Indonesia lainnya, dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, dan dengan instansi pemerintah Indonesia di semua tingkatan.
"Karena tujuan bersama kita semua adalah berkontribusi untuk kesuksesan Indonesia," ujarnya.
Margaret Gardner menambahkan bahwa pihaknya merasa senang bisa bertemu dengan Presiden Jokowi karena telah menjadi pendukung besar bagi perluasan pendidikan tinggi di Indonesia.
Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia untuk Monash University Indonesia menjadi universitas asing pertama di Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Presiden dan dukungan pemerintah Indonesia untuk Monash University Indonesia menjadi universitas asing pertama di Indonesia, dan kami berdiskusi dengannya tentang rencana masa depan dan bagaimana kami akan berkontribusi untuk Indonesia," ujar Margaret.
Sementara itu, Chief Operating Officer Monash University Indonesia Tantia Dian Permata Indah menambahkan bahwa di dalam pembicaraan, Jokowi juga mengharapkan kontribusi Monash untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan transformasi digital.
"Hal itu menjadi salah satu tujuan utama kami sebagai Monash University Indonesia untuk mewujudkan tantangan tersebut dan sejalan dengan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah," ujar Tantia.