Bisnis.com, JAKARTA – Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil sigi terkait potensi suara di pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Hasil survei lembaga tersebut menujukkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul 50 persen lebih meski harus melawan Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
Direktur eksekutif SPIN Igor Dirgantara mengatakan bahwa salah satu indikator yang digunakan di dalam survei tersebut adalah mengukur tingkat elektabilitas dengan konsep perbandingan (head to head) nama-nama capres potensial.
Tujuannya yaitu untuk mengukur seperti apa indikasi perspektif masyarakat terhadap nama calon yang disodorkan. Prabowo merupakan lawan capres potensial.
Dari perspektif head to head, nama Menteri Pertahanan itu berada di posisi unggul jika dihadapkan dengan enam nama. Mereka adalah Ganjar, Anies, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar.
Ketika dihadapkan dengan Ganjar, suara publik lebih mendominasi Prabowo dengan 52,8 persen. Ganjar hanya memperoleh 38,5 persen dengan pemilih yang belum menentukan sikap 8,7 persen.
Baca Juga
Lalu ketika Prabowo dihadapkan dengan Anies dia tetap unggul dengan mendapat 53,4 persen. Sementara Anies memperoleh 38,1 persen dengan pemilih yang belum menentukan sikap 8,5 persen.
“Sementara ketika dihadapkan dengan AHY pun Prabowo juga malah jauh lebih unggul, yakni mendapatkan 58,9 persen. Sementara AHY hanya mendapatkan 27,7 persen dengan undecided voters 13,4 persen,” katanya saat memaparkan hasil survei secara virtual, Rabu (13/4/2022).
Igor menjelaskan bahwa jika dihadapkan dengan Erick, Prabowo unggul sangat jauh. Untuk Prabowo 60,3 persen dan Menteri BUMN itu 24,3 persen dengan undecided voters 8,7 persen.
Hal ini juga terjadi pada dua ketua partai, yakni Airlangga Hartarto dari Golkar dan Muhaimin Iskandar dari PKB.
Melawan Airlangga, Prabowo jauh unggul dengan persentase 65 persen berbanding 20,9 persen. Sementara bertarung dengan Muhaimin, angkanya lebih tinggi, yaitu 68,2 persen dengan 14,7 persen.
“Semua capres tak dapat memenangkan pertarungan bila berhadapan dengan Prabowo. berhadapan dengan Ganjar, Anies dan AHY, Prabowo mampu memeroleh tingkat elektabilitas di atas 50 persen,” jelasnya.
Jika Prabowo dikeluarkan dari pola head to head tersebut, nama seperti Ganjar, Anies, maupun AHY langsung merangkak naik. Akan tetapi Igor menemukan data tidak bisa lebih besar ketika Ketua Umum Partai Gerindra itu dilibatkan.
“Pola umum kedua adalah bila Prabowo dihilangkan dari simulasi ini maka undecided voters meningkat. Ganjar bersaing sengit Anies namun dari semua capres tidak ada yang mampu meraih angka di atas 50 persen,” jelasnya.
Survei SPIN dilakukan pada tanggal 28 Maret sampai 7 April dengan total jumlah responden 1.230 berusia minimal 17 tahun yang tersebar di 34 provinsi. Metode yang digunakan multi-stage random dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sekitar 2,8 persen.
Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Kontrol kualitas 10 persen dari sampel.
