Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyampaikan kepada publik bahwa perayaan Hari Buruh Internasional 2022 akan dilaksanakan pada 14 Mei 2022, atau bergeser 13 hari dari 1 Mei 2022.
Hal tersebut Said umumkan mengingat pada 1 Mei 2022 diperkirakan malam takbiran atau menjelang Lebaran 1443 H.
“May Day atau Hari Buruh Internasional 2022 akan digeser dari 1 Mei menjadi 14 Mei karena pada 1 Mei kemungkinan malam takbiran,” ujar Said dalam konferensi pers Partai Buruh secara hybrid, Selasa (12/4/2022).
Rencananya, May Day 2022 ini akan diikuti oleh 100.000 hingga 150.000 buruh dari berbagai elemen yang tumpah di jalanan Jakarta sebagai pusatnya. Sementara provinsi lainnya akan menggelar aksi di kotanya masing-masing.
“Pelaksanaan May Day akan dilakukan di Jakarta sebagai pusat, kami merencanakan di Gelora Bung Karno atau Jakarta Internasional Stadium. Aksi ini akan diikuti elemen serikat petani Indonesia, serikat buruh, yaitu KSPSI, KPBI, KSBI, KSBSI, dan 60 federasi buruh tingkat nasional,” lanjut Said.
Pada May Day tahun ini, buruh akan menyampaikan tujuh isu, yaitu menolak perpanjangan masa presiden, menolak Omnibus Law. Buruh juga meminta menyegerakan pengesahan RUU PRT, RUU PKS dan tolak revisi UU serikat pekerja.
Selain itu, tuntutan lainnya adalah turunkan harga bahan-bahan pokok termasuk minyak goreng dan BBM, membayar THR 100 persen dengan tidak dicicil dan ditunda, tolak upah murah, serta memastikan pemerintah bisa menyediakan ketersediaan bahan pokok.
