Bisnis.com, JAKARTA – Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Kamila Aisya Farisaputri diterima di enam universitas luar negeri. Prestasi tersebut lebih banyak dari Fawwaz Farhan Farabi, siswa MAN Insan Cendekia Serpong yang diterima kuliah di lima perguruan tinggi terbaik dunia.
Kamila tercatat sebagai peserta program Cambridge yang dikembangkan MAN 4 Jakarta. Dia mengetahui program tersebut dari temannya saat SMP.
“Awalnya saya dan keluarga memang mencari yang berkurikulum Cambridge. Karena waktu di SMP, saya juga ikut kelas Cambridge. Jadi di tingkat Aliyah, saya ingin melanjutkan program Cambridge ini,” katanya di Jakarta dikutip dari situs Kemenag, Selasa (5/4/2022).
Kamila menjelaskan bahwa masuk program tersebut melalui rangkaian tes yang disediakan MAN 4, seperti interview dan tes akademik bermateri Cambridge.
Menurut Kamila, pembelajaran di kelas program Cambridge menggunakan bahasa Inggris. Program tersebut lebih diutamakan analisa ketimbang hapalan. Itu membuat dirinya dan teman-teman lain di Program Cambridge sudah terbiasa dengan bahasa Inggris dan menganalisa.
Atas kerja kerasnya, Kamila kini berkesempatan kuliah di enam perguruan tinggi luar negerii yakni: Media Studies Program di University of Groningen, Belanda dan Information and Media Program di Western University, Kanada.
Baca Juga
Lalu, Global Business and Digital Arts di University of Waterloo, Canada; Media and Production Design University of Carleton, Canada; International Bachelor of Communication and Media, Erasmus University of Rotterdam, Belanda; dan Toronto University, Canada.
Kamila mengaku keberhasilannya diterima di enam universitas tersebut karena sudah direncanakan sejak kelas 12. Pada bulan Agustus dia mulai merencanakan dan menetapkan jurusan serta universitas yang mau diajukan.
“Karena buka pendaftaran kuliah luar negeri rata-rata lebih cepat dari Indonesia. Jadi mau tidak mau, saya harus bisa jalan sendiri. Alhamdulillah MAN 4 Jakarta mempermudah dalam perihal dokumen atau berkas, dan orangtua juga sangat membantu dalam menemani saya mengajukan pendaftaran,” jelasnya.
Untuk melakukan pendaftaran di universitas luar negeri, Kamila menyiapkan sejumlah berkas seperti rapor, kartu keluarga, akte lahir, dan paspor. Menurutnya yang paling lama adalah mempersiapkan menulis esai.
“Persiapan yang paling lama menurut saya adalah menulis esi. Hampir tiap universitas memerlukan esai bahasa Inggris dan tiap universitas mempunyai spesifikasi esai berbeda-beda. Jadi, saya menyelesaikan semua esai tersebut kurang lebih empat bulan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
