Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada jajarannya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok agar tidak naik, khususnya harga minyak goreng selama bulan Ramadan.
"Kami ingin mengecek terutama menjelang Ramadan, yang kedua juga mengecek yang berkaitan dengan minyak goreng. Saya kira untuk stok cukup, tetapi yang paling penting memang jangan sampai harga naik terlalu tinggi, biasanya kalau menjelang Lebaran seperti itu kebiasaannya [harga naik]," kata Jokowi dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (30/3/2022).
Lebih lanjut, Jokowi menemukan harga minyak goreng curah dibanderol Rp15.500 per liter di pasar tradisional, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Menurutnya, harga tersebut masih di atas harga eceran teratas (HET) yang ditentukan pemerintah yaitu sebesar Rp14.000 per liter.
"[Minyak goreng curah] harganya Rp15.500. Masih belum mencapai apa yang kami [pemerintah] inginkan di [harga] Rp14 ribu," ujarnya.
Dia melanjutkan, stok minyak goreng curah juga sangat sedikit, yaitu hanya 2 liter di pasar tersebut. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan masih berkisar Rp24.000 per liter.
"Memang, utamanya untuk minyak memang yang di kemasan harganya rata-rata Rp24.000," kata Jokowi.
Selain itu, Mantan Wali Kota Solo tersebut menyampaikan untuk bahan pangan lain harganya masih terbilang stabil. Namun, dirinya tidak menyebut pasti bahan pangan apa yang dimaksud.
"Untuk harga-harga yang lain masih pada posisi yang baik," ujarnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga memastikan pasokan bahan pangan masih aman jelang Ramadan sehingga dirinya berharap stok dan harga tetap stabil sampai Lebaran nanti.
Sebelumnya, pemerintah mencabut aturan HET minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan premium Rp14.000 per liter. Dengan demikian, harga minyak goreng kemasan akan ditentukan sesuai keekonomian di pasaran.
Sebagai gantinya, pemerintah memberikan subsidi untuk minyak goreng curah. Namun, pemerintah menaikkan HET minyak goreng curah dari Rp11.500 per liter menjadi Rp14.000 per liter.