Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Tangkap 5 Teroris Terkait ISIS Sepanjang Maret 2022

Densus 88 Polri telah menangkap 5 orang tersangka tindak pidana terorisme yang diduga terkait kelompok pendukung Negara Islam Suriah (ISIS).
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman
Tim Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri telah menangkap 5 orang tersangka tindak pidana terorisme yang diduga terkait kelompok pendukung Negara Islam Suriah (ISIS) sepanjang Maret 2022.

Kelima tersangka diduga terkait dengan media propaganda kelompok teroris tersebut. Dari kelima tersangka, terdapat salah satu tersangka berinisial MI yang merupakan perempuan mantan narapidana tindak Pidana terorisme.

"Saudari MI (47) ditangkap pada 8 maret 2022, keterlibatannya, pendukung Daulah Islamiyah ISIS dan mantan narapidana teroris," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Kamis (24/3/2022).

Ramadhan menyebut MI tergabung dalam grup Telegram Annajiyah Media Center. Dia berperan membuat dan menyebar poster digital yang berisi propaganda untuk membangkitkan semangat jihad.

Selain MI, empat tersangka lainnya merupakan laki-laki yang berinisial HP (35), MR (20), DK (23), dan RB (29). Mereka ditangkap dalam kurun waktu yang berbeda.

Peran keempatnyaa kurang lebih sama, yakni membuat grup Annajiyah Media Center, memposting konten jihad, dan menerjemahkan propaganda yang didapat langsung dari ISIS.

"Para tersangka editor video Wasiar Ali Kalora yang berjudul Land of Poso. Tim medsosnya terhubung dengan propaganda ISIS di Timur Tengah, menerima bahan dan menerjemahkan ke bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan menyebarkannya ke Medsos," ujar Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper