Bisnis.com, DENPASAR – Semangat puputan diyakini menjadi kunci dalam menghadapi potensi dan upaya pengurangan risiko bencana yang ada di wilayah Klungkung, Bali.
Hal ini disampaikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Kertha Gosa, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali saat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau lokasi kunjungan lapangan (field visit) bagi delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
"Puputan Klungkung membawa semangat heroik, di mana pada saat itu Raja Klungkung mengalami perang luar biasa melawan Belanda dan melakukan perang puputan. Spirit inilah yang kami jadikan patokan untuk menangani berbagai bencana yang ada di Klungkung dan wilayah sekitarnya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
Nyoman menceritakan semangat puputan turut menjadi modal utama dalam implementasik saat bencana erupsi Gunung Agung pada 2017 silam.
"Contoh saat Gunung Agung meletus, kami secara bahu membahu tanpa ada komando dan perintah telah menyiapkan banjar dan membuat 120 posko serta menyiapkan anggaran untuk membantu warga terdampak. Ini menjadi salah satu kekuatan bagi masyarakat Klungkung dalam menanggulangi bencana," katanya.
Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan bahwa potensi bencana yang ada di wilayah Klungkung antara lain erupsi Gunung Agung, jalur lahar melalui daerahnya serta tsunami karena Klungkung dekat dengan laut.
Baca Juga
Masyarakat Klungkung juga memiliki suatu gerakan dalam menghadapi potensi bencana lainnya, khususnya bencana non-alam, pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia.
"Untuk menghadapi Covd-19, kami juga memiliki suatu semangat Gemasanti atau Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif yang menjadi senjata kami di Klungkung," tuturnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat Klungkung tentang bahaya dan edukasi menghadapi pandemi Covid-19.
"Melalui gerakan ini, kita dapat memberikan pemahaman tanpa harus dipaksa sehingga masyarakat tidak hanya sekedar tahu, namun betul-betul memahami bahaya Covid-19," ujarnya.
Dia pun mengatakan, Pemerintah Kabupaten Klungkung turut berterima kasih kepada BNPB karena telah memilih Klungkung sebagai salah satu destinasi kepada para delegasi Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (Global Platform for Disaster Risk Reduction/GPDRR).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPB yang sudah menjadikan Klungkung sebagai lokasi kunjungan pada rangkaian kegiatan GPDRR," ungkap Nyoman.
Sekadar informasi, Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7 pada 23 - 28 Mei 2022.
Adapun, lokasi yang ditunjuk sebagai bagian dari kunjungan lapangan (field visit) bagi delegasi GPDRR, antara lain di Dewa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli dan Kertha Gosa, Kabupaten Klungkung.
Hal ini diharapkan bukti kearifan lokal yang dimiliki Indonesia menjadi kekuatan dalam membangun pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan Indonesia serta contoh pembelajaran penanggulangan bencana di kancah internasional.