Bisnis.com, SOLO - Menyusul adanya korban jiwa atas bocornya relief valve di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit I, Jawa Tengah, PT Geo Dipa Energi (Persero) pun menjelaskan kronologi kecelakaan kerja yang terjadi.
Endang Iswandini selaku Corporate Secretary PT. Geo Dipa Energi (Persero) menegaskan, prosedur operasional standar atau SOP sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku.
Pihaknya pun menekankan bahwa tidak ada ledakan di salah satu sumur. Adapun kecelakaan kerja sendiri terjadi sekitar pukul 14.55 pada Sabtu (12/3/2022) kemarin.
Insiden itu terjadi saat kontraktor sedang melakukan perbaikan pada sumur eksisting PLTP Dieng Unit I. Namun, pada saat kejadian relief valve terbuka secara otomatis di bawah standar tekanan yang seharusnya.
“Kejadian ini berawal dari kegiatan quenching sumur, salah seorang pekerja yang merupakan pelaksana pekerjaan workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis," ucapnya.
Ia lalu melanjutkan, "Kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo. Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis."
Di sisi lain, Kepala Desa Katangtengah, Mukhodin, mengatakan bahwa saat kejadian kabut cukup tebal, sehingga ada kemungkinan gas tidak menguap seperti biasanya.
“Itu memang gasnya enggak bau. Itu langsung terdeteksi ketika gasnya keluar, tapi korban enggak sempat lari karena gas enggak berbau,” kata Mukhodin.
Sementara itu, saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengirimkan tim guna menginvestigasi kecelakaan kerja di PLTP tersebut.
Pemerintah akan mengevaluasi proses pengeboran dan meningkatkan pembinaan kepada para pekerja guna menjamin keamanan dan melindungi keselamatan, serta kesehatan (K3) tenaga kerja di subsektor panas bumi.