Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Kasus Aktif Covid-19 Menurun

Menjelang pengumuman perpanjangan PPKM Jawa-Bali, Kemenkes mencatat kasus aktif Covid-19 nasional menunjukkan tren penurunan.
rnPengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggarn
rnPengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggarn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali yang yang diberlakukan pemerintah sejak 1 Maret 2022, berakhir pada hari ini, Senin, 7 Maret 2022.

Pemerintah akan mengumumkan keputusan terkait perpanjangan PPKM di Jawa-Bali pada Senin (7/3) siang. Belum diketahui, apakah ada daerah yang mengalami kenaikan level PPKM pada periode perpanjangan berikutnya.

Adapun, pada PPKM Jawa-Bali periode 1-7 Maret 2022, jumlah daerah yang berstatus Level 4 dan Level 3 bertambah. Berdasarkan Inmendagri No.13/2022, jumlah daerah yang berstatus PPKM Level 4 bertambah dari sebelumnya 4 daerah menjadi 7 daerah. Selain itu, jumlah daerah yang berstatus PPKM Level 3 juga bertambah dari sebelumnya dari 99 jadi 108 daerah.

Adapun, 7 daerah di Jawa-Bali yang berstatus PPKM Level 4 adalah Kota Cilegon, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Tegal, Kota Salatiga, Kota Magelang dan Kota Madiun.

Kasus Aktif Covid-19

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus aktif Covid-19 nasional menunjukkan tren penurunan. Mulai Selasa (1/3) hingga Minggu (6/3), kasus aktif Covid-19 konsisten menunjukkan tren penurunan dan kini angkanya sudah di bawah 500.000 kasus per hari.

Sejak Selasa (1/3) kasus aktif menyentuh angka 568.276, hari ini berada di 475.951, diikuti oleh angka kesembuhan yang juga konsisten meningkat.

Jumlah pasien yang sembuh per Minggu (6/3) mencapai 49.080 orang, naik dibandingkan Sabtu (5/3) yang ada di posisi 46.669. Kasus konfirmasi per 6 Maret 2022 juga turun ke 24.867, lebih rendah dari Sabtu (5/3) yang sempat di level 30.156.

“Minggu pertama di bulan Maret ini, ketahanan kesehatan nasional di tengah pandemi secara konsisten menunjukkan tren perbaikan. Ini didorong oleh kasus aktif yang mulai turun sejak awal Maret dan angka kesembuhan yang terus naik setiap harinya. Mudah-mudahan tren ini dapat terus kita jaga sehingga kita dapat melewati pandemi ini bersama-sama,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, Minggu (6/3/2022).

BOR RS Covid-19

Selain angka kasus aktif dan kesembuhan yang menunjukkan tren positif, angka perawatan pasien juga masih terus terkendali. Keterisian tempat tidur isolasi dan intensif untuk perawatan Covid-19 di rumah sakit per Minggu (6/3) mencapai 29 persen dari total kapasitas nasional, turun dari posisi 31 persen per Sabtu (5/3). Begitu pula dengan aktivitas testing spesimen yang diupayakan tetap di level 400.150 (5/3). Angka tersebut naik dari jumlah testing sebelumnya yang sempat di level 341.631 (4/3).

“Pemerintah berkomitmen mempertahankan fasilitas pelayanan kesehatan nasional dan mempersempit ruang penyebaran virus melalui testing, tracing, dan treatment demi mengontrol pandemi. Kolaborasi masyarakat diharapkan bisa terwujud melalui kesediaannya untuk dilakukan testing, tracing, memperketat protokol kesehatan, dan mempertahankan diri lewat vaksinasi lengkap maupun booster,” ujar Nadia.

Vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu upaya pemerintah juga telah diperluas cakupannya dan dipercepat penyelenggarannya melalui beberapa skenario kebijakan terbaru.

"Vaksinasi Covid-19 lengkap dan booster mampu mengurangi dampak bergejala berat hingga risiko meninggal akibat Covid-19. Lansia, orang dengan komorbid, hingga anak-anak menjadi yang paling rentan dan paling perlu pertahanan dari Covid-19 dengan melengkapi vaksinasinya dan melakukan vaksinasi booster," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper