Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.700 rumah rusak usai gempa berkekuatan M 6,1 di wilayah Sumatra Barat pada 25 Februari 2022.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, menyampaikan sebanyak 4.831 bangunan lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat.
“Data terkini per Sabtu (5/3), pukul 23.00 WIB, menyebutkan total rumah rusak berat (RB) 653 unit, rusak sedang (RS) 375 dan rusak ringan (RR) 737. Sedangkan pada fasilitas umum, pos komando (posko) mencatat total fasilitas terdampak yaitu fasilitas pendidikan 41 unit, fasilitas kesehatan 20, tempat ibadah 49 dan kantor pemerintah 20. Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, jembatan rusak 4 dan lahan pertanian terdampak 80 hektar,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin (7/3/2022).
Sementara itu, rincian kerusakan rumah dan fasilitas umum pada beberapa wilayah terdampak di Provinsi Sumatra Barat sebagai berikut.
Wilayah Pasaman Barat, sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan. Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, fasilitas kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17 unit, sedangkan infrastruktur 26 unit.
Kabupaten Pasaman, sebanyak 1.736 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 651 unit, RS 355 dan RR 730. Sedangkan pada fasilitas umum, tercatat tempat ibadah RB 5 unit dan RR 4, fasilitas pendidikan RB 6 unit dan RR 8, fasilitas kesehatan RS 7 unit, kantor pemerintah RR 2 unit.
Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 27 rumah rusak dengan rincian, rumah RB 2, RS 20 dan RR 5, sedangkan fasilitas umum berupa tempat ibadah RS 1 unit dan kantor RS 1.
Wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah RR 1 unit.
Selain perkembangan terkini kerugian material, posko mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat 46, luka ringan 336, hilang 4 dan mengungsi 19.221.
Rincian korban di Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut meninggal dunia 9 orang, luka berat 45, luka ringan 336 dan mengungsi 14.014. Mereka yang mengungsi tersebar di 16 pos pengungsian.
Data Kabupaten Pasaman menyebutkan korban meninggal dunia 9 orang dan hilang 4. Tim gabungan di bahwa koordinasi Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah 1 orang.
Dua wilayah paling terdampak yaitu Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman masih berada pada status tanggap darurat bencana alam. Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menetapkan status ini hingga 10 Maret 2022 melalui SK Bupati Pasaman, demikian juga untuk wilayah Kabupaten Pasaman.
“BNPB terus melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tanggap darurat di wilayah terdampak, khususnya Pasaman Barat dan Pasaman,” pungkas Muhari.