Bisnis.com, JAKARTA – Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia (PPI) melaporkan hasil sigi dengan tema Persepsi Key Opinion Leader tentang Profil Capres 2024. Kesimpulannya, hanya Puan Maharani berkualitas cukup, sisanya baik.
Ada sebelas figur yang menjadi objek survei. Semuanya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Andika Perkasa, Anies Baswedan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Puan, Ridwan Kamil, dan Sandiaga Uno.
Parameter pengukuran menggunakan nilai 1 sampai 10. Angka 1 sampai 1,99 sangat buruk; 2 sampai 3,99 buruk, 4 sampai 5,99 cukup; 6 sampai 7,99 baik; dan 8 sampai 10 sangat baik.
Untuk penilaian, ada 11 aspek yang menjadi bahan survei. Semuanya adalah visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, serta kapabilitas.
“Kalau dibaca secara umum rekapitulasi skor dari 11 aspek yang kita tanyakan kepada opinioin leader, maka muncul data ini. Ganjar Pranowo relatif tinggi. Angka yang dimiliki Ganjar itu 7,51,” kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno saat memaparkan hasil survei, Minggu (6/3/2022).
Adi menjelaskan bahwa Ganjar diikuti Anies dengan skor 7,32; Sandiaga 7,20; Ridwan 7,14; dan Erick 6,88.
Baca Juga
Selanjutnya hingga posisi terbawah adalah Prabowo 6,85; Andika 6,69; Muhaimin 6,54; Airlangga 6,41; AHY 6,31; dan Puan 5,80.
“Artinya dari 11 nama capres yang kita survei terhadap key opinion leader, 10 orang mendapatkan angka rata-rata cukup baik. Artinya secara umum publik melihat bahwa siapapun yang nanti menjadi presiden adalah mereka yang memiliki kriteria cukup baik dari pandangan opinion leader,” jelasnya.
Survei dua lembaga ini dilakukan terhadap 207 tokoh dari enam unsur di 34 Provinsi. Masing-masing provinsi 6 narasumber, kecuali DKI Jakarta 12 narasumber. Dengan demikian, 1 unsur 1 narasumber kecuali di DKI Jakarta dengan satu unsur dua narasumber.
Ada lima kriteria umum narasumber. Pertama, bukan pengurus partai politik, tidak terafiliasi partai politik tertentu, dan tidak menjadi tim sukses atau relawan dalam perhelatan pemilu/pemilukada.
Kedua, berpendidikan tinggi minimal S1. Lalu, memimpin institusi terbesar di level nasional/provinsi atau memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan opini publik.
Keempat, Kepakaran akademisi dari unsur perguruan tinggi mencerminkan keragaman bidang ilmu, seperti pemerintahan, politik, manajemen, ekonomi, komunikasi, psikologi, sosiologi, dan hukum. Terakhir, sering menjadi narasumber media massa.