Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Lumpy Skin Sudah Masuk Indonesia, Australia Waspada

Kepala Dokter Hewan Australia Mark Schipp meminta pemerintah Australia waspada akan penyebaran kasus Lumpy Skin Disease (LSD) lantaran sudah masuk Indonesia.
Petugas memeriksa sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Peternakan dan Pangan, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (8/1/2019)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra
Petugas memeriksa sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Peternakan dan Pangan, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (8/1/2019)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) ditemukan di Indonesia. Penyakit akibat virus ini menyebabkan luka pada kulit, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan produksi susu, dan dapat menyebabkan kematian pada sapi dan kerbau.

Dilansir dari situs berita ABC, LSD tercatat menyebar cukup cepat di kawasan Asia Tenggara dan kini telah menjangkiti beberapa peternakan di Sumatra, salah satunya Riau. 

Kepala Dokter Hewan Australia Mark Schipp mengaku telah mengamati penyebaran LSD di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. 

"[Kasus LSD] Sangat memprihatinkan mengingat Indonesia sangat dekat dengan Australia utara dan beberapa tetangga yang rentan di utara kita, yaitu Timor Leste dan Papua Nugini," ujarnya seperti dikutip dari ABC, Mingggu (6/3/2022). 

Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mewaspadai penyakit lumpy skin karena bulan suci Ramadhan sudah dekat, dimana sapi dan kerbau akan terdistribusi besar-besaran ke banyak daerah. 

"Penyakit ini bisa menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia dalam 12 bulan ke depan," katanya. 

Dia juga mengingatkan peternak Australia untuk mewaspadai penyebaran LSD. Tahun lalu, hasil peninjauan protokol biosekuriti Australia merekomendasikan perubahan besar dalam sistem pelacakan ternak untuk membantu penanganan potensi wabah penyakit seperti LSD. 

Namun, khusus LSD, Schipp mengatakan bahwa penyebaran LSD akan sulit dikendalikan karena  menyebar melalui lalat, nyamuk, dan kutu.

"Salah satu kekhawatiran kami sehubungan dengan [LSD] bergerak lebih dekat ke Australia adalah bahwa topan, angin kencang, kapal ternak yang kembali atau ruang kargo pesawat dapat membawa serangga yang terinfeksi ke Australia," ucapnya. 

Sebagai langkah antisipasi, Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan untuk membantu Indonesia menahan penyebaran penyakit tersebut. 

"Australia siap membantu Indonesia dan tetangga dekat kami lainnya untuk menanggapi wabah ini dan kementerianbkami secara aktif terlibat dengan pejabat terkait di sana,” katanya. 

Selain itu, Pemerintah Australia juga memberikan sinyal akan menyetop sementara impor sapi hidup dari negara yang dilaporkan telah dimasuki LSD. Dia mengatakan penyebaran penyakit tersebut juga akan berdampak pada industri daging dan susu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper