Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada NATO atas dukungannya, tetapi mendesak aliansi itu untuk berbuat lebih banyak, serta menyesali fakta bahwa Ukraina dibiarkan berjuang sendiri.
Dia mengutarakan hal itu, merespons NATO yang mengaktifikan ‘Response Force’ dan memiliki 4.000 tentara.
"Kami sendirian dalam membela negara kami. Siapa yang siap membela kami bersama kami? Jujur, saya tidak melihat," kata Zelensky.
"Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan untuk bergabung dengan NATO? Sejujurnya, semua orang takut,” ujarnya pada pesan yang dirilis Jumat (25/2/2022).
Presiden AS Joe Biden telah menjelaskan, bahwa pasukan AS dikerahkan ke Eropa timur untuk membantu memperkuat negara-negara NATO yang gelisah tentang tindakan agresif Rusia, dan mereka tidak akan berperang di Ukraina.
Gedung Putih mengatakan bahwa Biden berbicara melalui telepon pada hari Jumat (25/2/2022) dengan Zelensky, yang memposting video yang menunjukkan dia masih di Kyiv.
Pernyataan Biden, bahwa Presiden AS menyampaikan dukungan ekonomi, kemanusiaan, dan keamanan berkelanjutan yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Tod Wolters mengaktifkan kekuatan multinasional yang terdiri dari pasukan darat, udara, laut dan operasi khusus dari sekutu yang dapat dikerahkan dengan cepat untuk mendukung aliansi NATO, seperti dikutip dari CNN, Jumat (25/2/2022).
Aktivasi pasukan tanggap tidak berarti bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) atau NATO akan masuk ke Ukraina, karena negara itu bukan anggotanya.
Seluruh Pasukan Respon NATO adalah 40.000 tentara, tetapi Stoltenberg tidak mengatakan berapa banyak yang akan diaktifkan, serta mengatakan kepada wartawan "kami adalah elemen penyebaran" dari pasukan tersebut.”