Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan kepada pemerintah untuk tidak menggaungkan wacana vaksinasi dosis ke-4.
"Isu booster ke 4 sebaiknya tidak diwacanakan sebelum tuntas vaksinasi primer dan suntikan ke 3," cuitnya melalui akun Twitter @drpriono1, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan Indonesia membutuhkan vaksinasi dosis ke-4 tersebut.
"Belum ada bukti empiris, ide booster ke 4 bagi Indonesia," tulisnya dalam cuitan yang sama.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa efek proteksi vaksinasi dosis 3 lambat laun akan menurun sehingga untuk memperkuatnya bisa dilakukan vaksinasi kembali.
Meskipun demikian, Dante menegaskan bahwa vaksinasi dosis 4 harus didasarkan atas hasil studi atau penelitian dan saat ini pemerintah masih berfokus kepada perluasan cakupan vaksinasi primer dan dosis 3.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan. Tetapi sekarang yang mesti kita kejar adalah bahwa kita mesti melakukan equal policy," ujarnya dalam acara Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Rabu (23/2/2022).