Bisnis.com, JAKARTA – Bijaklah mencerna informasi, jangan sampai termakan hoaks, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami varian Omicron.
Omicron merupakan salah satu varian Covid-19 yang mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, bahwa penambahan kasus Omicron sudah melampaui varian Delta.
Namun, menurutnya, kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta beberapa waktu lalu.
"Secara spesifik, kami melihat Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Bali yang sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian. Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, dikutip dari YouTube Setpres, Senin (21/2/2022).
Hingga hari ini, kata Luhut, jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi Jawa-Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta.
Baca Juga
Berikut fakta dan mitos Omicron yang dikutip dari akun @dkijakarta. Selasa (22/2/2022).
Fakta dan Mitos Varian Omicron | |
---|---|
Mitos | Fakta |
Omicron hanya menimbulkan gejala ringan | Gejala Omicron tidak separah varian Delta, meski penyebarannya lebih cepat. Tapi, bagi lansia, orang dengan komorbid dan belum divaksinasi tetap akan berpotensi kematian |
Vaksin tam mempan lumpuhkan Omicron | Vaksin menjadi proteksi terbaik melawan Omicron. Data menunjukkan 60 persen pasien Omicron di Indonesia yang meninggal belum divaksinasi |
Orang yang belum divaksinasi tidak akan bergejala parah akibat Omicron | Orang yang belum divaksinasi justru paling rentan tertular Omicron. Pasien Omicron di rumah sakit kebanyakan yang belum vaksin |
Omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sebelumnya pernah kena Covid-19 | Orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron. Vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah |
Penggunaan masker tak bisa cegah penularan Omicron | Pencegahan terbaik dari penularan Omicron adalah disiplin protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan vaksinasi |