Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, Lo Kheng Hong, Warren Buffet Versi Indonesia Ulang Tahun ke 63

Lo Kheng Hong lahir di Jakarta 20 Februari 1959. Dianggap sebagai Warren Buffett asal Indonesia, kehidupan LHK jauh dari kata mewah. Semasa kecil LKH (panggilan akrabnya) begitu memprihatinkan karena harus tinggal di sebuah rumah petak.
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Investor saham kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong menginjak umur 63 tahun pada hari ini, Minggu (20/2/22).

Lo Kheng Hong sendiri merupakan sosok yang menginspirasi banyak anak muda untuk berinvestasi di pasar modal, sosoknya tak pernah pelit membagikan tips sukses berinvestasi di pasar modal. Tak bosan-bosan dirinya mengingatkan agar investor muda berinvestasi pada sesuatu yang dipahami.

Lo Kheng Hong lahir di Jakarta 20 Februari 1959. Dianggap sebagai Warren Buffett asal Indonesia, kehidupan LHK jauh dari kata mewah. Semasa kecil LKH (panggilan akrabnya) begitu memprihatinkan karena harus tinggal di sebuah rumah petak.

Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), LKH tidak lantas melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah lantaran keadaan ekonomi. Pria kelahiran 20 Februari 1959 itu, terpaksa bekerja sebagai staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB). Barulah di usia 20 tahun, Lo Kheng Hong kuliah di Universitas Nasional, jurusan Sastra Inggris.

Sebelum menjadi Miliarder seperti sekarang, awalnya LHK sempat mengalami kerugian. Saham pertama yang dibeli LHK adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance Tbk. LKH membelinya saat emiten tersebut penawaran saham perdana (IPO/Initial Public Offering) pada tahun 1989.

Tentang suka duka bermain di pasar modal, dia mengaku mulai berinvestasi saham pada tahun 1989, dan mengaku tidak pernah mendapatkan keuntungan selama empat tahun. Saham yang dia beli rugi dan belum kembali pada harga yang layak untuk dijual.

Mengutip wikipedia, dia berpendapat bahwa menjadi seorang investor saham itu bisa membuat kaya, meskipun dia tidur saja, karena dia punya perusahaan publik yang harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar. 

Pada tahun 2012 ia memiliki aset berupa saham bernilai Rp2,5 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper