Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disebut Pernah Dikuasai Kaum Tarbiyah, Ini Klarifikasi LPDP

Sebuah video yang beredar di Twitter menyebut jika LPDP sempat dikuasai oleh kaum Tarbiah. Berikut klarifikasi dari pihak LPDP.
Ilustrasi Beasiswa LPDP 2022/LPDP Kemenkeu RI
Ilustrasi Beasiswa LPDP 2022/LPDP Kemenkeu RI

Bisnis.com, SOLO - Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP dituding sempat dikuasai oleh kaum Tarbiyah.

"Di masa lalu, kabarnya pengelola LPDP dikuasai oleh kaum Tarbiyah, jadi banyak yang dikirim bukan siswa yang terbaik, tetapi yang dianggap saleh dan beriman. Bias agamanya ketara banget," demikian narasi dalam video, dikutip dari akun Twitter @ShamsiAli2 pada Sabtu (19/2/2022).

Atas hal tersebut, melalui akun Twitter-nya pihak LPDP pun buka suara. Ia mengatakan bahwa LPDP tidak dikuasai dan mengutamakan golongan tertentu.

"Terkait isu LPDP ‘pernah’ dikuasai dan hanya mengutamakan golongan tertentu seperti dalam video tersebut tentu TIDAK BENAR," tulis pihak LPDP.

LPDP menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara bertahap berdasar syarat administrasi kemudian wawancara.

Adapun wawancara sendiri, pihak LPDP menyebutkan, dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga dari akademisi di luar LPDP. Selanjutnya, hasil penilaian seleksi dipantau oleh komite reviewer yang terdiri dari tokoh-tokoh pendidikan tingkat nasional.

"Proses seleksi dilakukan berdasarkan kelengkapan syarat administrasi, kemudian menggunakan sistem penilaian potensi akademik yang jelas terukur, dilanjutkan dengan wawancara yang melibatkan pewawancara pihak ketiga dari akademisi di luar LPDP. Seluruh proses seleksi beasiswa menjadi objek yang akan diaudit oleh @ItjenKemenkeu dan @bpkri," lanjut pihak LPDP.

Pihaknya pun menekankan, "Soal keberpihakan kepada pihak tertentu, LPDP memang menyediakan program afirmasi namun hanya kepada kelompok yang jelas dan paling berhak mendapatkannya, yakni kelompok penyandang disabilitas, prasejahtera, dan masyarakat di daerah-daerah afirmasi."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper