Kolaborasi SMK PK Skema Pemadanan Dukungan Jawab Kebutuhan Industri

Kemendikbudristek menghadirkan terobosan baru melalui Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK PK) guna menghadapi persaingan industri yang kian kompetitif.
Foto: dok. Kemendikbudristek
Foto: dok. Kemendikbudristek

Bisnis.com, JAKARTA – Terbentuknya kemitraan bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sudah menjadi keniscayaan bagi sekolah menengah kejuruan (SMK). Sebagai satuan pendidikan vokasi, selama ini proses pembelajaran di SMK banyak mendapatkan intervensi dan penguatan dari industri agar lulusannya diharapkan sesuai dengan kebutuhan DUDI.

Menghadapi persaingan industri yang kian kompetitif, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuat terobosan baru melalui Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK PK) Skema Pemadanan Dukungan. Pada skema ini, giliran industri yang lebih merasakan manfaat kehadiran SMK sebagai bagian dari aktivitasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengungkapkan, SMK PK Skema Pemadanan Dukungan mengedepankan semangat kolaborasi pendidikan vokasi dengan industri yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan yang dilaksanakan secara komprehensif bersama industri. Skema pemadanan dukungan memungkinkan kolaborasi Kemendikbudristek dan industri untuk berinvestasi di SMK.

“Saat ini sudah cukup banyak industri yang menyadari dan memiliki suatu kepekaan, bahwa membangun bangsa ini tidak bisa dilakukan sendiri. SMK PK Skema Pemadanan Dukungan merupakan kerja bersama, gotong royong komprehensif,” tutur Wikan.

Kolaborasi SMK PK Skema Pemadanan Dukungan Jawab Kebutuhan Industri
Foto: dok. Kemendikbudristek

Pada program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan, SMK, Kemendikbudristek, dan industri sama-sama memiliki peran penting. Pertama, SMK harus mampu memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditentukan oleh Kemendikbudristek sehingga hanya SMK yang sudah memasuki tahapan kematangan yang terpilih untuk mengikuti Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan. Kemudian, Kemendikbudristek menganggarkan hingga Rp750 miliar untuk memadankan investasi dari industri sebesar 1:1 dan melakukan kurasi yang berpotensi untuk berkembang secara optimal sebagai calon pelaksana program.

“Sedangkan industri akan melakukan intervensi minimal meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri, dan penguatan sarana prasarana untuk teaching factory,” terang Wikan.

Model kemitraan pelaksanaan program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan industri dalam hal pemenuhan talenta (talent pool) dan efisiensi produksi. Talent pool ini dapat dilakukan melalui training, project based learning, penyelarasan kurikulum, pemagangan, serta upskilling dan reskilling guru kejuruan.

Dalam hal lini produksi, SMK PK dapat menjadi bagian dari penyuplai komponen industri sehingga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi industri dalam pengeluaran operasional (operating expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure). Selain kedua model tersebut, SMK PK Skema Pemadanan Dukungan juga dapat menjadi agenda tanggung jawab sosial industri dalam program corporate social responsibility (CSR). 

“Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan ini kami harapkan sesuai dengan agenda daya saing industri. Program ini adalah program afirmatif bagi industri yang selama ini sudah berdedikasi atas kemajuan pendidikan vokasi," imbuh Wikan.

Melalui Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan, Wikan berharap industri dapat melihat peluang dan kebermanfaatan yang dapat diperoleh dalam program prioritas ini. Bergabungnya industri dalam pengembangan SMK juga menjadi upaya pembangunan persepsi positif publik terhadap kinerja industri karena turut berperan pada sektor utama publik, yaitu pendidikan.

Kolaborasi SMK PK Skema Pemadanan Dukungan Jawab Kebutuhan Industri
Foto: dok. Kemendikbudristek

Wikan memaparkan, industri nantinya dapat memilih, mengecek, dan menentukan calon SMK PK mitra potensial yang sesuai dengan kebutuhannya melalui platform Kemendikbudristek. Industri akan menilai serta memberikan masukan pada rencana bisnis yang dibuat oleh SMK saat mendaftar. Setelah rencana bisnis disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK terkait. Ketika proposal disetujui, baru Kemendikbudristek akan memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri.

Saat ini industri yang ingin bergabung sudah bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran sampai tanggal 12 Februari 2022. Setelah itu, industri akan menentukan pilihan calon SMK PK yang akan menjadi mitranya.

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Program SMK PK Tahun 2022 dapat diakses pada laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper