Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron juga berimbas pada peningkatan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit, khususnya di DKI Jakarta.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan total tempat tidur rumah sakit yang disediakan di DKI Jakarta adalah 13.299 tempat tidur.
Jakarta Barat melaporkan BOR tempat tidur untuk pasien Covid-19 secara keseluruhan telah terisi 50 persen per 26 Januari 2022. Kemudian, Jakarta Pusat 44 persen, Jakarta Selatan 40 persen, Jakarta Utara 39 persen, dan Jakarta Timur 17 persen.
Menanggapi hal tersebut, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyampaikan bahwa kenaikan BOR rumah sakit disebabkan pasien Omicron bergejala ringan yang memilih dirawat di rumah sakit.
"Hati-hati baca berita atau data tentang kenaikan rawat di RS. Ternyata orang yang terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron ringan, minta dirawat - RS swasta - dengan biaya sendiri," cuit @drpriono1 di Twitter, Kamis (27/1/2022).
Dia mengungkapkan bahwa orang yang memiliki duit atau kaya, lebih mengantisipasi hal buruk terjadi saat terinfeksi Covid-19, sehingga memilih rawat inap di rumah sakit.
Adapun, BOR tempat tidur isolasi di Jakarta Barat tercatat sudah mencapai 56 persen, Jakarta Pusat 52 persen, Jakarta Selatan 44 persen, Jakarta Utara 39 persen, dan Jakarta Timur 18 persen. Total tempat tidur untuk pasien isolasi adalah 12.507 tempat tidur.
Kemudian, BOR tempat tidur intensif di wilayah DKI Jakarta dengan total 792 masih cukup kecil dengan perincian Jakarta Barart 22 persen, Jakarta Pusat 11 persen, Jakarta Selatan 17 persen, Jakarta Utara 12 persen, dan Jakarta Timur 8 persen.