Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korupsi Pengadaan Pesawat Garuda (GIAA), Kejagung Periksa 4 Saksi

Tiga petinggi Garuda Indonesia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat di maskapai penerbangan milik negara tersebut.
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung memeriksa empat orang saksi dalam kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Keuangan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA).

Saksi pertama yang diperiksa adalah R selaku Senior Manager PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk. Dia diperiksa terkait mekanisme perencanaan, pengadaan dan pembayaran pesawat udara.

Kedua adalah Capt AW selaku Executive Project Manager PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk. Sama halnya dengan R, dia diperiksa terkait mekanisme perencanaan, pengadaan dan pembayaran pesawat udara.

"WW selaku PV Strategis and Network Planning PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk., diperiksa terkait mekanisme perencanaan, pengadaan dan pembayaran pesawat udara," kata Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer, Selasa (25/1/2022).

Terakhir, Kejagung memeriksa AB selaku Vice President (VP) Bagian Treasury PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk. Dia diperiksa terkait mekanisme perencanaan, pengadaan dan pembayaran pesawat udara.

"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi dalam Pengelolaan Keuangan PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk," kata Leonard.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menaikan kasus dugaan korupsi PT Garuda Indonesia (Persero) dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Hal itu disampaikan Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).

"Hari ini kita naikkan jadi penyidikan umum," kata Burhanuddin dalam konferensi pers yang disiarkan akun Youtube Kejaksaan RI, Rabu (19/1/2022).

Burhanuddin menjelaskan untuk tahap pertama, pihaknya akan mengusut pengadaan pesawat ATR 72-600. Hanya saja, kata dia, dalam proses pengembangan penyidikan, Kejagung pun akan mengusut pengadaan pesawat produsen lainnya seperti Bombardier, Airbus dan lainnya.

"Ada beberapa pengadaan kontrak pinjam atau apa pun nanti kita pasti akan kembangkan. Mulai dari ATR, Bombardier, Aribus, Boeing, Rolls-Royce kita pasti akan kembangkan dan tuntaskan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper