Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Rapim Kemenhan, Prabowo Subianto Bicara soal Ancaman Militer Asing

Menhan Prabowo Subianto mengatakan ancaman militer masih berpotensi muncul di Indonesia yang dapat membahayakan kedaulatan negara.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020)./ Antara - Puspa Perwitasari.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020)./ Antara - Puspa Perwitasari.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan ancaman militer masih berpotensi muncul di Indonesia yang dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa.

"Ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing, ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan, darat, laut, maupun udara, separatisme, dan ancaman infiltrasi intelijen dan spionase," kata Prabowo dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan hari kedua, yang digelar di Kemhan, Kamis (20/1/2022).

Dia mengatakan secara geografis, Indonesia terletak di wilayah Indo-Pasifik yang memiliki lingkungan strategis yang sangat dinamis. Indo-Pasifik merupakan kawasan yang mempertemukan kekuatan besar dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan China.

Selain itu, perkembangan lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional, yang sangat dinamis dan kompleks, memunculkan berbagai ancaman. Mulai dari ancaman militer, non-militer, maupun hibrida.

Dia juga mengatakan pelanggaran wilayah di darat, laut, maupun udara, juga diprediksi masih akan terjadi. Mulai dari perbatasan laut di wilayah yuridiksi nasional, pelanggaran oleh kapal kapal asing bersenjata, dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara asing.

Pada tatanan global geopolitik dunia, Prabowo juga menilai masih dihadapkan pada persaingan kekuatan negara-negara besar. Karena itu, dia menyebut kebijakan pertahanan negara harus mampu jadi solusi dalam menghadapi ancaman di tengah dinamika perkembangan lingkungan strategis regional, nasional, maupun global.

Prabowo juga mengatakan nantinya, kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara ini menjadi acuan bagi Kemenhan dan TNI untuk menyelenggarakan pertahanan negara.

"Penyelenggaraan Pertahanan negara berpedoman pada sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta. Dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya," ujar Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper