Bisnis.com, SOLO - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah berharap tukang bangunan di Indonesia diakui sebagai tenaga kerja terampil konstruksi.
Ia pun mendukung tukang bangunan mendapat sertifikasi kerja, agar bisa bersaing mencari lapangan kerja.
Selain mendapat pekerjaan dengan mudah, sertifikasi tersebut bisa dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan tukang.
Bahkan apabila seorang tukang telah tersertifikasi, peluang untuk bekerja di luar negeri bisa dilakoni.
"Agar kompetensi tukang bangunan diakui dan dapat bersaing dengan tukang negara lain maka harus memiliki sertifikasi," kata Menaker pada Jumat (7/1/2022), dikutip dari laman Kemnaker.go.id.
Dari situ, Ida mendorong DPN Perkasa berkoordinasi dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar tukang bangunan segera memiliki sertifikasi.
"Jadi saran saya kepada teman-teman agar menjalin komunikasi dengan BNSP," lanjut Ida.
Kemudian, tukang bangunan yang ada di daerah dapat memanfaatkan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan kejuruan konstruksi untuk meningkatkan kompetensinya (up skilling).
"Kita punya BLK yang punya kejuruan konstruksi yang anggota DPN bisa memanfaatkan keberadaan lembaga-lembaga pelatihan dalam rangka up skilling, atau skilling bagi mereka yang ingin menjadi tukang,"
Meskipun tak semua daerah memiliki kejuruan konstruksi, namun ia berharap BLK dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para tukang.
"Hampir semua BLK-BLK kita mempunyai kejuruan konstruksi, kecuali Bekasi, Lembang Bandung, Semarang, tapi yang lain hampir semuanya mempunyai kejuruan konstruksi,"