Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Indonesia Bisa Jadi Superpower Penghasil Energi Hijau

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia bisa jadi negara superpower penghasil energi hijau di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antararnrn
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia bisa menjadi negara superpower sebagai penghasil energi hijau.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar yang dibutuhkan bumi ini terutama negara-negara maju dalam menahan laju perubahan iklim.

“Ucapan itu saya buktikan hari ini saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi,” katanya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Selasa (21/12/2021).

Luhut melanjutkan Kawasan Industri Hijau yang akan dibangun di Kalimantan Utara ini akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Selain itu, kawasan diatas lahan seluas 16.528 hektare ini bukan hanya sekadar kawasan industri hijau, tetapi juga akan menjadi kawasan residensial, bisnis, dan pariwisata dengan konsep “modern and smart living”.

Dengan demikian, sambungnya, dunia perlu melihat bahwa menggerakkan roda perekonomian sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia bukanlah hal yang mustahil.

Now, we're building it in Indonesia,” katanya.

Adapun, proyek Kawasan Industri Hijau tersebut telah disepakati komitmen investasi mencapai US$130 miliar.

Dengan investasi sebesar itu, diharapkan kawasan ini nantinya bisa menghasilkan produk energi hijau yang mampu bersaing di pasar global karena mengutamakan proses industri berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sementara itu, proyek ini pun juga diprediksi akan menyerap 100.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi.

Bahkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam operasional kawasan nantinya akan mampu menyerap lebih dari 200.000 pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper