Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Haris Azhar Usai Diperiksa Polisi Soal Laporan Luhut: Lebih Baik Urus Papua

Polisi mencecar Haris ihwal unggahan rekaman video wawancara Koordinator Kontras Fatia Maulida. Video berjudul 'Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!' itu dipermasalahkan Luhut.
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi kantor KPK di Jakarta, Kamis (10/12/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar menjawab pertanyaan wartawan usai mengunjungi kantor KPK di Jakarta, Kamis (10/12/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi telah selesai memeriksa Direktur Lokataru Haris Azhar. Dia diperiksa selalu terlapor dalam dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Polisi mencecar Haris ihwal unggahan rekaman video wawancara Koordinator Kontras Fatia Maulida. Video berjudul 'Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!' itu dipermasalahkan Luhut.

Haris mengaku dirinya diklarifikasi soal akun YouTube, tujuan pembuatan akun, dan materi video di akun YouTube miliknya.

"Kami cuma Klarifikasi bahwa medianya mediumnya identitas akun channelnya seperti apa itu satu. Kedua, peruntukanya dari identitas itu untuk apa materi ini. Lalu ketiga, terkait materinya, saya jelaskan sebagaimana di materi YouTube-nya itu soal terkait situasi di Papua, yang juga punya korelasi dengan banyak hal keoentingan publik yang lebih luas lagi," kata Haris, Senin (22/11/2021).

Haris juga menjelaskan hal yang ingin disampaikannya lewat video miliknya di YouTube, yakni persoalan di Papua. Dia mengatakan, pembahasannya itu merupakan pengingat tentang masalah di Papua yang harus segera diselesaikan.

"Jadi, daripada pidanain saya lebih baik penguasa di republik ini segera urus papua supaya damai, supaya enggak ada korban. Buka cuman kalau saya dibilang orang suka belain papua saya mau menegaskan sekali lagi yang jadi korban banyak. Tentara sama polisi, ASN yang bekerja buat pemerintah juga jadi korban," kata Haris.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan batal mediasi Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, dan Koordinaror Kontras, Fatia Maulidiyanti, pada Senin (15/10/2021).

Haris dan Fatia tidak memenuhi undangan mediasi. Menurut Luhut, pihaknya akan melanjutkan proses hukum hingga ke Pengadilan.

"Kalau proses ya sudah selesai. Saya pikir lebih bagus ketemu di pengadilan saja saya bilang," kata Luhut, Senin (15/11/2021).

Luhut mengaku dirinya sudah beritikad baik dengan memenuhi undangan mediasi pada hari ini.

Dia pun mengakui bahwa dirinya tidak bisa menghadiri dua agenda mediasi sebelumnya lantaran harus dinas ke luar Jakarta.

"Diundang untuk mediasi sebenernya kalau gak keliru itu Minggu lalu tapi saya keluar (negeri).

Kemudian dijanjikan hari Jumat kebetulan saya juga dinas ke luar. Kemudian diurus oleh Haris diminta hari ini. Ya saya datang hari ini tapi Haris tidak bisa datang," ungkap Luhut.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengupayakan mediasi untuk menyelesaikan perkara dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Diketahui Luhut melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan menyebarkan berita bohong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper