Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran kabinetnya dapat merealisasikan komitmen investasi terhadap pengembangan ekonomi hijau dan transisi ke energi terbarukan (renewable energy).
“Harus kita pastikan berjalannya investasi itu untuk menggeser pembangkit batu bara dan menggantikannya dengan energi baru terbarukan, baik itu pengembangan kendaraan dan baterai listrik, serta juga pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara yang juga menggunakan energinya dari hydropower. Ini betul-betul bisa segera direalisasikan dan dimulai,” kata Jokowi dikutip lewat Youtube Sekretariat Kabinet, Rabu (17/11/2021).
Jokowi menginginkan pengembangan ekonomi hijau menjadi komitmen bersama seluruh menteri di jajaran kabinet Indonesia Maju.
"Mengenai pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi dan renewable energi, energi baru terbarukan, betul-betul harus jadi komitmen kita bersama," ujarnya.
Dia mengatakan, seluruh jajarannya harus memastikan investasi yang masuk berkaitan dengan ekonomi hijau adalah untuk menggeser pembangkit batu bara dan menggantinya dengan energi baru terbarukan.
Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk terus mengawal komitmen investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Inggris.
Dia menyebutkan komitmen investasi UEA mencapai US$44,6 miliar atau sekitar Rp635,23 triliun dan Inggris senilai US$9,29 miliar atau sekitar Rp132,31 triliun yang diharapkan komitmen tersebut dapat dikawal hingga terealisasi di Indonesia.
"Ini bukan angka kecil, angka yang US$44,6 miliar tadi gede, angka yang US$9,29 miliar juga gede, semuanya harus dikawal dan ditindaklanjuti," ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersbut juga memerintahkan sejumlah menteri langsung untuk menindaklanjuti seluruh komitmen investasi ini, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
"Semuanya betul-betul harus berkonsentrasi agar semuanya yang sudah menjadi komitmen itu betul-betul menetas dan bisa direalisasikan," katanya.
Sekadar informasi, UEA menyatakan komitmen investasi di berbagai sektor dan proyek. Mulai dari kerja sama antara Lembaga Pengelola Investasi (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund.
Selain itu, terdapat juga rencana investasi melalui kerja sama antara INA dengan DP World, Pertamina dan Masdar, investasi di Kilang Balikpapan, investasi di bidang manufaktur dan distribusi vaksin, hingga kemitraan lainnya.
Sementara komitmen investasi dari Inggris didapat di tengah perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia.
"Investasi ini dalam rangka transisi energi dan ekonomi hijau atas pertemuan kita dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan para CEO Inggris," ujar Jokowi.