Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Sebut Partai Demokrat dan PKS Oposan Melempem

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dinilai sebagai kelompok oposisi yang semakin melempem menjelang tahun Pemilu 2024.
Pengamat Politik Yunarto Wijaya (kanan) bersama Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners  Vivian Secakusuma menjadi narasumber saat seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi, di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Pengamat Politik Yunarto Wijaya (kanan) bersama Presiden Direktur PT BNPP Investment Partners Vivian Secakusuma menjadi narasumber saat seminar edukasi investasi #AkuBisaInvestasi, di Jakarta, Senin (2/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat dinilai sebagai kelompok oposisi yang semakin melempem menjelang tahun Pemilu 2024.
 
Direktur Eksekutif pada Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai bahwa kelompok oposisi dewasa ini hanya PKS dan Partai Demokrat. Dia menyayangkan kedua partai yang diharapkan bisa mengkritik kebijakan Pemerintah itu tidak dapat bersuara lantang belakangan ini.
 
Menurut Yunarto, alasan PKS dan Partai Demokrat melempem karena Presiden Jokowi pintar dalam merangkul lawan politiknya.
 
"Oposisi itu kan hari ini kecil sekali ya, hanya PKS dan Partai Demokrat. Menurut saya, Presiden Joko Widodo ini pintar merangkul lawannya, sehingga mereka melempem seperti itu," tuturnya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Selasa (9/11).
 
Hal itu dapat dilihat usai Rapat Paripurna kemarin Senin 8 November 2021, di mana PKS langsung meminta maaf kepada PDI-Perjuangan setelah menyampaikan interupsi kepada Ketua DPR Puan Maharani.
 
Ditambah lagi, menurut Yunarto, PKS dan Partai Demokrat juga tidak memiliki program yang jelas untuk masyarakat dan tidak punya solusi yang ditawarkan untuk membuat negara ini semakin membaik.
 
"Karena pada akhirnya mereka itu hanya bisa teriak saja tanpa menawarkan solusi dan semakin tidak berwibawa, jadi semakin memble," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper