Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bantuan vaksin Covid-19 dari negara kaya untuk negara berkembang dan miskin masih kurang.
Hal itu disampaikan dalam wawancara Presiden Jokowi dengan BBC yang diunggah melalui akun Youtube pada Jumat (30/10/2021).
Kendati tidak menjawab secara spesifik apakah China berkontribusi lebih banyak dari negara Barat, tetapi Jokowi menegaskan adanya gap besar antara vaksinasi Covid-19 di negara kaya dan miskin.
"Semua [negara kaya] memang sudah membantu, tetapi menurut saya kurang. Bukan hanya untuk Indonesia, tetapi untuk negara berkembang lainnya. Apalagi untuk negara miskin. Ini sangat perlu sekali untuk diberikan bantuan untuk mendapat vaksin," ujarnya seperti dikutip, Minggu (31/10/2021).
Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus menyuarakan keadilan terhadap akses vaksin Covid-19 dan mendorong solidaritas antar negara maju, negara miskin, dan negara berkembang.
Presiden Jokowi juga menyebutkan perlunya pembangunan fasilitas produksi vaksin Covid-19 di negara berkembang maupun negara miskin yang padat penduduk untuk mendukung pemerataan vaksin.
"Namun, dalam waktu yang mendesak ini, saya kira negara maju perlu membantu negara miskin untuk bisa mendapat vaksin, sehingga pandemi bisa kita atasi bersama," ucap Jokowi.