Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Tiga Harapan dalam Hubungan Asean-AS, Apa Saja?

Jokowi mengatakan hubungan Asean-AS harus dapat memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021, pada Senin (25/1/2021)./Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021, pada Senin (25/1/2021)./Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tiga harapannya terkait hubungan antara Asean dengan Amerika Serikat (AS) ke depannya.

Pertama, Jokowi mengatakan hubungan Asean-AS harus dapat memperkuat stabilitas dan perdamaian di kawasan.

"Kita ingin terus melihat kawasan kita menjadi kawasan damai dan stabil. Saya yakin, tidak akan ada perdamaian dan stabilitas di Asia tanpa peran dari Asean,” kata Jokowi dalam KTT ke-9 Asean-AS secara virtual, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, penghormatan terhadap hukum internasional, Treaty of Amity and Cooperation, serta perangkat norma dan hukum lain menjadi kunci.

Dalam konteks tersebut, kerja sama konkret untuk mengimplementasikan Asean Outlook on the Indo-Pacific secara terbuka dan inklusif menjadi sangat penting sehingga terbangun kepercayaan yang tinggi, yang akan menopang stabilitas dan perdamaian.

“Asean mengharapkan kiranya AS dapat menjadi salah satu mitra utama dalam mengimplementasikan empat prioritas kerjasama AIOP yaitu maritim, konektivitas, SDGs dan kerja sama perdagangan investasi,” kata Presiden.

Kedua, kemitraan Asean-AS harus dapat menjadi pilar penting pemulihan ekonomi pascapandemi.

Jokowi menyampaikan, isu rantai pasok yang tidak terdiversifikasi dengan baik telah memperparah disrupsi saat dunia menghadapi krisis.

“Ke depan, Asean siap menjadi bagian penting dari rantai pasok perdagangan dunia. Integrasi ekonomi jelas menjadi kekuatan bagi Asean untuk menjadi bagian rantai pasok dunia,” ujarnya.

Di samping itu, kemitraan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan harus menjadi prioritas dalam kemitraan Asean-AS, termasuk di bidang transformasi teknologi dan energi.

Menjelang COP26 di Glasgow, debat mengenai peningkatan komitmen tiap negara sangat mengemuka.

Presiden memandang, debat ini penting untuk diletakkan dalam konteks pembangunan berkelanjutan karena harus ditopang dengan komitmen kerja sama.

Ketiga, penguatan kerja sama kesehatan. Presiden mengatakan bahwa pandemi telah menyadarkan akan pentingnya investasi di bidang kesehatan.

Menurutnya, pembangunan ketahanan kesehatan nasional akan menjadi modal dasar ketahanan kesehatan global.

“Rantai pasok produksi obat-obatan, vaksin, alat-alat kesehatan harus didiversifikasi, termasuk ke kawasan Asia Tenggara,” ucap Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa Asean saat ini tengah membangun sebuah arsitektur kesehatan baru. AS diharapkan menjadi salah satu mitra utama pembangunan ketahanan kesehatan Asean.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan vaksin AS kepada negara-negara Asean yang jumlahnya lebih dari 30 juta dosis.

Menurutnya, hal tersebut sangat membantu untuk mencapai kesetaraan akses vaksin bagi semua negara yang merupakan kunci kecepatan dunia keluar dari pandemi. Adapun, saat ini Indonesia adalah koordinator dari kerja sama Asean-AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper