Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respon Fadjroel, PKS: Indonesia Belum Aman dari Covid-19

PKS menyebut klaim keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 oleh Jubir Presiden Fadjroel Rachman masih terlalu dini.
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia Mochammad Fadjroel Rachman. JIBi/Bisnis-Akbar Evandio
Juru Bicara Presiden Republik Indonesia Mochammad Fadjroel Rachman. JIBi/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf menilai Indonesia belum sepenuhnya aman dan terbebas dari pandemi Covid-19.

Menurutnya, terlalu dini apabila pemerintah mengklaim berhasil menangani pandemi. Hal tersebut disampaikan Bukhori merespons pernyataan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman yang menyebut capaian vaksinasi menjadi catatan yang menonjol di bidang kesehatan selama dua tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf.

“Jangan menepuk dada terlalu dini. Itu memang sudah kewajiban pemerintah menyelesaikan masalah akibat gagap di awal, sehingga tidak perlu ada glorifikasi,” ujar Bukhori melalui siaran persnya, Senin (25/10/2021).

Anggota DPR RI itu mengingatkan pemerintah agar tidak jemawa, karena sejatinya memang sudah merupakan tanggung jawab pemerintah untuk membereskan masalah kesehatan akibat kelalaiannya di awal merespons risiko Pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini memaparkan data dari Worldometers, hingga 24 Oktober 2021, total kasus di Indonesia sejak awal pandemi telah mencapai 4,2 juta kasus. Angka tersebut menempatkan Indonesia bertengger di urutan ke-14 dunia sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Selain itu, angka kematian di Indonesia akibat virus Covid-19 menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai 143.176 kematian. Menyusul Indonesia terdapat Filipina dengan kasus kematian sebanyak 41.793. Selanjutnya Malaysia dengan 28.354 kasus diikuti oleh Vietnam, Thailand, dan Myanmar masing-masing sebanyak 21.673 kasus dan 18.000-an kasus. Sementara, Singapura dan Brunei hanya mencatat 300 dan 80 kasus kematian.

Oleh karenanya ia menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah menelan banyak korban jiwa di Indonesia. Tercacat, angka kematian di Tanah Air adalah yang paling tinggi bila dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. “Rakyat telah membayar harga terlalu mahal akibat inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi. Sungguh tidak etis menepuk-nepuk dada dengan tangan berlumur darah,” pungkas Bukhori

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper