Bisnis.com, JAKARTA - Usaha dari Suroto, peternak ayam petelur yang membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Blitar beberapa waktu lalu mendapatkan respons positif.
Suroto dan perwakilan dari Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur akhirnya diundang Jokowi ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Suroto diminta menjelaskan maksud dari poster yang bertuliskan 'Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar, Telur Murah' tersebut.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Suroto akhirnya dengan lugas menceritakan penderitaan yang dialami para peternak selama ini kepada Jokowi.
Menurut Suroto, para peternak saat ini tidak bisa berbuat banyak dan terancam gulung tikar.
Pasalnya, satu sisi harga pakan terus merangkak naik, sedangkan harga jual telur di pasaran terus mengalami penurunan.
Berbagai upaya, kata Suroto, sudah dilakukan para petani melalui asosiasi dan mencari jalan keluar ke beberapa lembaga pemerintah di daerah hingga ke Kementerian Pertanian.
Namun demikian, usaha yang dilakukan tersebut tidak pernah mendapatkan solusi.
"Sedangkan kita terjepit posisinya. Sudah usaha itu tidak bisa jalan, kita produksi telur aja seumpama 100 persen itu masih rugi, sedangkan telur nggak bisa keluar numpuk di gudang kandang itu," ungkap Suroto dikutip dari YouTube Satpres, Rabu (15/9/2021).
Lantaran frustasi dengan kondisi itu, Suroto dan sejumlah peternak di Blitar lalu berinisiatif untuk menyampaikan aspirasi itu kepada Presiden Jokowi.
Namun, karena tidak memungkinkan untuk berdialog secara langsung dengan presiden, akhirnya penyampaian aspirasi itu dituliskan ke dalam poster dan dibentangkan agar Jokowi melihatnya.
“Saya percaya satu-satunya orang Indonesia yang pada saat ini yang bisa menolong peternak, ya hanya Pak Jokowi," ujarnya.
Menyikapi keluhan para peternak ayam petelur itu, Jokowi langsung menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk segera mencarikan solusi.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan membuat suatu terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor perunggasan ini,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
