Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNPB Minta Pemda Waspadai Potensi Banjir pada September-November

BNPB terutama mengimpau pemda di wilayah Sulawesi Tengah bagian barat dan utara. Pasalnya, wilayah tersebut akan memasuki musim hujan pada September hingga November 2021.
Alat berat dikerahkan untuk mengangkat sisa material pasca banjir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (30/8/2021)./BNPB-BPBD Sulawesi Tengah
Alat berat dikerahkan untuk mengangkat sisa material pasca banjir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (30/8/2021)./BNPB-BPBD Sulawesi Tengah

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk mewaspadai musim hujan yang berpotensi terjadi pada September hingga November 2021.

BNPB terutama mengimpau pemda di wilayah Sulawesi Tengah bagian barat dan utara. Pasalnya, wilayah tersebut akan memasuki musim hujan pada September hingga November 2021.

"Pemda dan masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi potensi bahaya hidrometeorologi selama musim hujan. Pantauan BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika] , wilayah Sulawesi akan mengalami musim hujan lebih basah dari normal," demikian ungkap Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resminya, Senin (20/8/2021).

Berdasarkan analisi inaRISK, Kabupaten Sigi termasuk 13 wilayah administrasi kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

"Oleh karena itu, semua pihak perlu mewaspadai potensi bahaya seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang maupun kekeringan."

Hal tersebut perlu disikapi sejak dini mengingat beberapa faktor alam maupun nonalam yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti intensitas hujan tinggi, daerah aliran sungai (DAS) yang kritis, perilaku manusia, atau pembangunan yang tidak memperhatikan pengelolaan risiko.

Dengan informasi cuaca dan iklim dari BMKG, upaya kesiapsiagaan dan pencegahan dapat dilakukan dengan lebih optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah.

Adapun,  hingga siang ini, penanganan pascabanjir di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi dan unsur terkait lain. Upaya respons darurat mencakup penanganan warga terdampak, pembersihan lumpur dan material yang terbawa banjir bandang. 

"Warga masyarakat bergotong royong untuk membersihkan material lumpur di sekitar tempat tinggal maupun yang masuk di dalam rumah mereka sedangkan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi melakukan pembersihan gelondongan-gelondongan kayu yang terbawa banjir maupun material lain. Dinas PU mengerahkan alat berat berupa eskavator untuk pembersihan maupun perbaikan darurat. Dinas PU provinsi telah menambah satu unit alat berat ke lokasi bencana."

Banjir yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi ini terjadi pada Minggu (29/8/2021), pukul 18.45 WIB. Hujan menyebabkan debit air Sungai Rogo meluap, sedangkan tanggul jebol yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang di kawasan hilir.

Wilayah yang terdampak yaitu dua dusun di Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Saat terjadi banjir, ketinggian muka air berkisar 20 hingga 50 cm. 

Bencana ini berdampak pada rumah warga 80 unit dan jembatan rusak 2 unit. BPBD melaporkan kejadian ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper