Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapa Sebenarnya Taliban? Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Siapa sebenarnya Taliban dan apa yang mereka inginkan? Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang kekuasaan Taliban di Afganistan.
Pasukan Taliban berhasil menduduki Ibu Kota Afganistan, Kabul pada Minggu (15/8/2021)/DW.com
Pasukan Taliban berhasil menduduki Ibu Kota Afganistan, Kabul pada Minggu (15/8/2021)/DW.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Taliban telah berhasil memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu (15/8/2021).

Taliban memasuki Istana setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara tersebut. Langkah Taliban menguasai Afganistan sangat pesan. Hal itu membuat kelompok itu mampu merebut 26 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan dalam waktu kurang dari dua minggu.

Taliban diperkirakan akan memberlakukan pembatasan keras terhadap kehidupan warga Afghanistan. Hal ini membuat cemas masyarakat internasional. Bahkan, lebih dari 60 negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan warga Afghanistan dan warga negara asing yang ingin meninggalkan negara itu harus diizinkan untuk pergi.

Namun, siapa sebenarnya Taliban dan apa yang mereka inginkan? Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang kekuasaan Taliban di Afganistan, dilansir NZCity:

1. Siapa Taliban?
Taliban atau "mahasiswa" dalam bahasa Inggris merupakan militan Islam ekstremis yang ingin memaksakan interpretasi ketat terhadap hukum agama di Afghanistan.

Kelompok ini berasal dari mujahidin yang didukung Amerika Serikat (AS), pejuang gerilya Islam fundamentalis, yang memerangi pasukan Soviet di Afghanistan pada 1970-an dan 1980-an. Pada dekade 1990-an, Taliban mengkonsolidasikan kekuatan dan mulai merebut wilayah dalam perang saudara yang mengadu mereka melawan pasukan pemerintah dan milisi yang dipimpin oleh panglima perang lokal.

Kemudian pada 1996, para militan menguasai dan menyerbu Kabul hingga memaksa presiden saat itu untuk melarikan diri. Hal itu mengantarkan periode kekuasaan Taliban di seluruh negeri. Namun, sebagian kecil dari negara itu tetap berada di luar kendali Taliban dan sebagian besar masyarakat internasional menolak untuk mengakui mereka sebagai pemerintah yang sah.

Pasukan Taliban melakukan pembantaian terhadap lawan, serangan teroris, menindas wanita, melakukan hukuman yang kejam, dan melakukan kekejaman budaya, termasuk penghancuran situs kuno.

Negara Barat bergerak untuk menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3 ribu orang. Pasukan AS, Australia, dan Barat lainnya menyerbu untuk menghentikan Taliban yang melindungi Osama bin Laden dan gerakan teroris Al Qaeda yang melakukan serangan.

Taliban dengan cepat digulingkan dari kekuasaan, tetapi kelompok itu terus hidup, mengobarkan perang gerilya brutal selama 20 tahun melawan AS, sekutunya, dan tentara Afghanistan. Sementara pasukan pemerintah menguasai kota-kota Afghanistan, Taliban mempertahankan kendali di daerah yang lebih terpencil, menarik tenaga kerja dari suku Pashtun di Selatan dan Timur.

Pejuang Taliban menyapu seluruh negeri, merebut serangkaian kota dalam menghadapi perlawanan terbatas. Banyak anggota tentara Afghanistan, yang sebagian besar dilengkapi dan dibayar oleh AS, melarikan diri dan melarikan diri ke negara-negara tetangga.

Pendiri dan pemimpin asli Taliban adalah Mullah Mohammed Omar, yang bersembunyi setelah invasi AS. Saat ini Taliban dipimpin oleh pemimpin tertingginya, yakni Hibatullah Akhundzada. Menurut Pusat Pemberantasan Terorisme di akademi militer West Point di AS, perkiraan kekuatan Taliban menempatkan kekuatan tempur inti mereka sekitar 60 ribu dengan lebih banyak sekutu dan anggota milisi lokal.

Halaman Selanjutnya
Apa yang diinginkan Taliban?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper