Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Milisi Timor Timur Eruico Guterres Dapat Bintang Jasa Utama, Ini Profilnya

Eurico Guterres merupakan bekas milisi Timor Timur yang pro integrasi dengan Indonesia.
Foto Dokumentasi: Mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) Timtim, Eurico Guterres memberikan orasinya kepada bekas pengungsi Timtim yang berkumpul di pemukiman Desa Oebelo, Kupang Tengah - Antara
Foto Dokumentasi: Mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) Timtim, Eurico Guterres memberikan orasinya kepada bekas pengungsi Timtim yang berkumpul di pemukiman Desa Oebelo, Kupang Tengah - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Erico Guterres, Ketua Umum Uni Timor Aswa'in (UNTAS) dan Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (FKPTT) pada Kamis (12/8) di Istana Negara, Jakarta.

"Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya," ujar Sekretaris Militer Presiden dan selaku Sekretaris Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Marsekal Madya M Toni Harjono, saat membacakan keputusan.

Eurico merupakan bekas milisi Timor Timur yang pro integrasi dengan Indonesia. Dia lahir di Viqueque, Timor pada 4 Juli 1969. Ia memilih kebangsaan Indonesia setelah Timor Timur akhirnya merdeka. Di era pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, Eurico sempat menjadi anggota DPRD.

Pada 27 November 2002, Pengadilan Negeri HAM Ad Hoc di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 November 2002 memvonis Eurico 10 tahun penjara. Dia dituduh melakukan pembantaian pasca-referendum dan penghancuran ibukota Dili.

Namun pada 2008, Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali Bekas Wakil Panglima Pasukan Pejuang Prointegrasi ini dan membebaskannya.

Dalam wawancara bersama Koran Tempo pada 15 Maret 2006, Eurico mengaku tak bersalah dalam kasus pelanggaran HAM Berat tersebut.

"Saya tidak bersalah. Apakah persoalan Timor Timur merupakan persoalan saya sendiri?" ujarnya kepada Tempo.

Dalam kasus pelanggaran HAM Timor-Timur, menurut Eurico, banyak pihak yang terlibat. Pihak yang, menurut Eurico, semestinya bertanggung jawab justru lolos dari jerat hukum. "Saya sengaja dikorbankan," dia melanjutkan.

Erico juga menjadi Ketua Umum Uni Timor Aswain (UNTAS) pada 2010 hingga 2019 lalu. UNTAS adalah wadah resmi yang mewakili warga eks Timor Timur yang masih setia dan menetap di Indonesia.

Selama ini, Eurico juga dikenal aktif di partai politik. Dia kerap bergonta-ganti parpol sejak 1999. Mulai dari Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), partai Persatuan Indonesia (Perindo), hingga terakhir bergabung dengan Partai Gerindra pada 2021 lalu.

Eurico mendapatkan Penghargaan Bintang Jasa Utama bersama dengan Almarhum Rusdi Sufi, seorang Akademisi dan pemeliharaan warisan sejarah serta budaya Aceh; Goldammer, Johan George, Andreas, seorang Ilmuwan berkebangsaan Jerman dari Universitas Freiburg; dan Ishadi Soetopo Kartosapoetro, Komisaris Trans Media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper