Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali

Kepemimpinan walikota/bupati memiliki peran tersendiri dalam lonjakan kasus positif di sejumlah daerah di luar Jawa-Bali.
petugas memeriksa sampel covid-19 di laboratorium PCR RSUD Sekayu. istimewa
petugas memeriksa sampel covid-19 di laboratorium PCR RSUD Sekayu. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif menilai kepemimpinan walikota/bupati memiliki peran tersendiri dalam lonjakan kasus positif di sejumlah daerah di luar Jawa-Bali.

“Indonesia negara kepulauan sehingga keberhasilan penanganan [pandemi] tergantung pada walikota/bupati dan bukan gubernur apalagi pemerintah pusat,” kata Syahrizal kepada Bisnis, Senin (9/8/2021).

Menurutnya, fenomena lonjakan kasus Covid-19 terjadi karena kepemimpinan dan pemahaman serta langkah penanganan yang berbeda-beda antarkabuputen/kota.

Namun, Syahrizal tidak menampik bahwa ada peran atau pengaruh varian Delta dalam lonjakan kasus tersebut.

“Tapi faktor utama adalah kepemimpinan kepala daerah dalam memimpin wilayahnya menghadapi wabah,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI - Polri mempercepat respons terhadap lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di luar Jawa - Bali yang terjadi sepanjang dua pekan terakhir.

Angka konfirmasi positif di luar Jawa-Bali pada 25 Juli 2021 tercatat 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru nasional. Kasus kemudian merangkak naik menjadi 13.589 kasus pada 1 Agustus atau 44 persen dari kasus nasional.

Sepekan berselang, kasus kian meroket menjadi 21.374 kasus atau 54 persen dari total kasus baru secara nasional pada 6 Agustus 2021.

“Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan,” kata Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan melalui kanal Youtube Setpres, Sabtu (7/8/2021).

Presiden menyoroti lima provinsi dengan kenaikan kasus paling tinggi per 5 Agustus yaitu Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus aktif, Sumatra Utara (21.876), Papua (14.989), Sumatra Barat (14.496) dan Riau dengan 13.958 kasus aktif.

Sehari kemudian, angka kasus aktif di Sumatra Utara naik menjadi 22.892 kasus aktif, Riau (14.993), Sumatera Barat (14.712), sementara kasus aktif di Kalimantan Timur dan Papua mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper