Bisnis.com, JAKARTA - Aktivis Lingkungan Togu Simorangkir akhirnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah 44 hari melakukan aksi berjalan kaki dari Danau Toba, Sumatra Utara ke DKI Jakarta.
Tujuan Togu melakukan aksi untuk memberitahu khalayak bahwa ada masalah di wilayah Danau Toba. Togu mengaku terjadi dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL). Dia juga mengaku muak dengan bentrokan antara PT TPL dengan masyarakat adat di Natumingka, Sumatera Utara.
Togu mengaku Presiden Jokowi terkejut mendengar masalah lahan dan lingkungan yang ada di kawasan sekitar Danau Toba.
"Karena memang pandemi, jadi hanya saya sendiri yang bisa masuk dan kita memang menyampaikan aspirasi kita, kesedihan, kemarahan, kemuakan kita atas aktivitas-aktivitas perusak lingkungan di Tano Batak. Itu yang kita sampaikan," kata Togu dalam siaran di Kanal YouTube, Sekretariat Presiden, Jumat (6/8/2021).
Togu mengatakan Presiden Jokowi berjanji pihak berwenang akan menyelesaikan masalah yang terjadi di kawasan danau Toba itu.
"Jadi Pak Presiden tadi terkejut mendengar itu. Mengenai tadi, Pak Presiden juga mengatakan bahwa sekitar 25 ribu hektar tanah yang berurusan masyarakat adat akan diselesaikan bulan ini," ujarnya.
Togu mengatakan bahwa Jokowi akan segera membereskan perihal persoalan lahan masyarakat adat di kawasan Danau Toba.
"Lima SK sudah selesai, saya sudah lihat langsung tadi SKnya, dan 10 lagi akan dituntaskan pada bulan ini. Masyarakat adat akan mendapatkan haknya kembali," ujarnya.
Bahkan, kata Togu, Jokowi berencana akan melakukan penanaman hutan kembali di kawasan Danau Toba dalam waktu beberapa bulan kedepan.
"Dan juga beliau meminta kita tadi melakukan aksi penanaman kembali hutan dan tadi kita berdiskusi. Pak Presiden akan datang bulan November atau Desember bersama masyarakat adat menanam hutan kembali yang sudah rusak. Ia berjanji akan datang bulan November atau Desember," ungkapnya.