Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DJBC Andalkan Polisi untuk Tangani Penipuan Atas Nama Instansinya

DJBC mengaku kesulitan menindak tindakan penipuan atas nama instansinya sehingga mereka mengandalkan pihak kepolisian sejauh ini.
Petugas berjaga saat ungkap kasus penyelundupan barang elektronik ilegal di Kantor Pusat Dirjen Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Petugas berjaga saat ungkap kasus penyelundupan barang elektronik ilegal di Kantor Pusat Dirjen Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Kepabeanan Internasional dan Antarlembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai) Syarif Hidayat mengatakan bahwa instansinya sangat mengandalkan kepolisian untuk menindak penipuan yang mengatasnamakan lembaganya.

“Selama ini dari kita sendiri kesulitan untuk menyetop kegiatan seperti ini. Karena kita tidak punya kemampuan untuk menindaklanjuti sampai penulusuran nomor HP dan alamat pelaku,” katanya pada diskusi virtual, Rabu (21/7/2021).

Syarif menjelaskan bahwa saat mengetahui ada penipuan dan korban telah mentrasfer uang ke rekening pelaku, Ditjen Bea Cukai tidak bisa meminta ke perbankan untuk menghentikan sementara transaksi.

“Bank meminta laporan dari kepolisian. Sebelum kita membuat laporan ke polisi, uang tersebut sudah hilang,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2020, Ditjen Bea Cukai menerima pengaduan penipuan atas nama lembaga sendiri sebanyak 3.284 laporan. Hingga Mei tahun ini, angkanya mencapai 910 laporan.

Angka tersebut, tambah Syarif, di luar pegaduan yang dilayangkan langsung ke pejabat-pejabat di instansinya, termasuk dia sendiri. Dia pun pernah ditawari oleh penipu.

Dalam hampir semua jenis penipuan, intinya para penipu meminta untuk mengirim sejumlah uang ke rekening pribadi. Padahal, pemerintah tidak pernah melakukan hal tersebut.

Oleh karena itu, jika ada orang yang mengatasnamakan Ditjen Bea Cukai, Syarif memastikan hal tersebut adalah penipuan.

“Kemudian biasanya mereka kalau tidak berhasil, setelah itu melakukan pemaksanaan. Temannya yang satu lagi akan berperan sebagai polisi lalu memaksa dan mengancam,” ucap Syarif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper