Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Covid-19 di Indonesia, Parlemen Desak Pemerintah Australia Beri Bantuan

Sejumlah organisasi bantuan kemanusiaan khawatir sistem kesehatan di Indonesia berada di ambang kehancuran akibat kekurangan oksigen dan tempat tidur rumah sakit.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri) dan Gubernur Jenderal David Hurley (kanan) di Canberra, Australia, Minggu (9/2/2020)./Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison (kiri) dan Gubernur Jenderal David Hurley (kanan) di Canberra, Australia, Minggu (9/2/2020)./Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Parlemen Australia mendesak pemerintahnya untuk segera meningkatkan bantuannya ke Indonesia akibat peningkatan tajam kasus Covid-19 yang disebutnya “krisis depan pintu kita”.

Sejumlah organisasi bantuan kemanusiaan khawatir sistem kesehatan di Indonesia berada di ambang kehancuran akibat kekurangan oksigen dan tempat tidur rumah sakit.

Karena itu, muncul seruan bagi pemerintah Morrison untuk membantu tetangganya yang paling padat penduduknya tersebut terus meningkat.

Juru Bicara Urusan Luar Negeri Bidang Tenaga Kerja Partai Buruh, Penny Wong mengatakan situasinya “sangat memprihatinkan” dan Australia “harus bertindak sekarang dengan tanggapan komprehensif terhadap kebutuhan Indonesia, termasuk penyediaan oksigen darurat”.

“Rumah sakit Indonesia dalam krisis Covid-19 ketika tempat parkir berubah menjadi ruang gawat darurat,” katanya sperti dikutip BBC.com, Rabu (7/7/2021).

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan PPKM Darurat di Pulau  Jawa dan Bali karena data menunjukkan Virus Corona varian Delta sekarang mendorong wabah yang semakin memburuk.

Indonesia melaporkan rekor tertinggi harian lebih dari 31.189 kasus Virus Corona baru kemarin dan 728 kematian sehingga menjadikan jumlah kematian sejak awal pandemi menjadi 61.868, tetapi jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena tingkat pengujian yang rendah.

Pemerintah Indonesia berjanji untuk melipatgandakan pasokan oksigen ke rumah sakit, yang sedang berjuang untuk mengatasinya. Lebih dari 60 orang dilaporkan meninggal di sebuah rumah sakit di mana pasokan oksigen hampir habis akhir pekan lalu.

Kelompok bantuan Save the Children mengatakan, kalau masyarakat internasional tidak memberikan bantuan mendesak lebih lanjut maka “krisis Covid -19 di Indonesia akan cepat lepas kendali” dan “lebih banyak anak-anak dan orang dewasa akan meninggal”.

Dino Satria, Kepala Bidang Kemanusiaan dan Ketahanan Save the Children mengatakan tidak ada tanda-tanda tingkat infeksi akan turun dalam waktu dekat tanpa segera mempercepat vaksinasi.

“Sistem kesehatan di ambang kehancuran, rumah sakit sudah kewalahan, pasokan oksigen habis dan layanan kesehatan di Jawa dan Bali sangat tidak siap untuk menangani lonjakan pasien yang sakit kritis ini. Kami sangat membutuhkan lebih banyak vaksin, katanya.

Ben Bland, Direktur Program Asia Tenggara di Lowy Institute di Sydney, mengatakan wabah Covid-19  di Indonesia “sangat memprihatinkan”.

“Australia harus membantu tetangga terbesarnya pada saat dibutuhkan dan pemerintah Australia sudah memberikan bantuan teknis kepada Indonesia, serta vaksin melalui inisiatif Covax multilateral,” kata Bland.

“Tetapi karena pandemi ini kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu di semua negara yang terkena dampak, Australia harus bertanya kepada Pemerintah Indonesia bantuan lain apa yang dibutuhkan dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, apakah itu vaksin atau dukungan lainnya.”

Akan tetapi, Wong mengatakan pemerintah Morrison belum berbuat cukup untuk Indonesia.

“Kami tahu kontribusi pemerintah Morrison senilai US$143 juta untuk fasilitas Covax Gavi untuk membantu negara-negara seperti Indonesia dengan pasokan vaksin tidak seberapa dibandingkan dengan negara lainnya,” kata Wong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper