Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan realisasi belanja Kemendagri Tahun Anggaran 2021 sebesar 37,51 persen.
Laporan itu disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI Bersama Menteri Dalam Negeri serta Rapat Dengar Pendapat Bersama Kepala BNPP dan Ketua DKPP, di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan No.S-903/MK.02/2020 tanggal 2 Oktober 2020 hal Penyampaian Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga TA.2021, Pagu Alokasi Anggaran Kemendagri sebesar Rp3,204 triliun.
Dalam perjalanannya, Kemendagri mengalami refocusing atau realokasi pada tahap pertama sebesar Rp129,88 miliar, sehingga total pagu Kemendagri berkurang menjadi Rp3,074 triliun.
Kemudian pada Mei 2021 Kemendagri mendapatkan tambahan dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar Rp53,51 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sebesar Rp. 2,85 miliar.
Selanjutnya, Kemendagri kembali mengalami penghematan tahap kedua yaitu dari alokasi belanja pegawai sebesar Rp58,106 miliar. Berdasarkan data per 7 Juni 2021, dari jumlah itu telah selesai direvisi sebesar Rp31,584 miliar. Dengan demikian pagu anggaran Kemendagri untuk Tahun Anggaran 2021 menjadi Rp3,095 triliun.
“Dari pagu tersebut realisasi hingga tanggal 7 Juni 2021 adalah sebesar Rp. 1,161 triliun atau sebesar 37,51 persen dari Rp. 3,095 triliun," kata Mendagri dalam keterangan resmi, Rabu (9/6/2021).
Secara terperinci, realisasi anggaran dan pencapaian strategis masing-masing komponen adalah Sekretariat Jenderal 37,63 persen, Inspektorat Jenderal 41,02 persen, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum 78,07 persen, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebesar 39,42 persen.
Selanjutnya, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan 18,46 persen, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah realisasi 41,54 persen, serta Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah realisasi sebesar 26,13 persen.
“Karena adanya perintah dari Bapak Presiden untuk percepatan belanja dalam rangka untuk pemulihan ekonomi baik pusat dan daerah, kita mentarget [angka realisasi] di atas 40 persen di akhir Juni,” terang Mendagri.