Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hoaks : Perusahaan Australia Bikin Obat Cegah Kematian akibat Vaksin Covid

Adapun yang dimaksudkan dalam video aslinya adalah laporan tentang sebuah perusahaan bioteknologi Australia yang mengembangkan pengobatan baru untuk mencegah kematian akibat Covid-19, bukan akibat vaksin Covid-19. 
Petugas memakamkan jenazah Covid-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol Covid-19 tersisa 1.069 lubang makam dan diperkirakan akan habis pada Oktober apabila kasus kematian akibat Covid-19 terus meningkat./Antara
Petugas memakamkan jenazah Covid-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol Covid-19 tersisa 1.069 lubang makam dan diperkirakan akan habis pada Oktober apabila kasus kematian akibat Covid-19 terus meningkat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Belum lama ini beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook berisi cuplikan video berita berbahasa Inggris dengan narasi yang menyebut bahwa saat ini perusahaan bioteknologi Australia telah mengembangkan pengobatan baru yang diharapkan akan mencegah orang meninggal akibat vaksin Covid-19.

Faktanya, video tersebut telah diedit. Adapun yang dimaksudkan dalam video aslinya adalah laporan tentang sebuah perusahaan bioteknologi Australia yang mengembangkan pengobatan baru untuk mencegah kematian akibat Covid-19, bukan akibat vaksin Covid-19. 

hoks
hoks

Seperti dilansir dari AFP, berdasarkan hasil penelusuran dari tayangan video asli secara utuh, diketahui bahwa dalam video berdurasi 8 detik tersebut, presenter Tina Altieri sempat keliru mengatakan “vaksin covid” (covid vaccine), tetapi kemudian mengoreksinya dengan menyebutkan “Covid-19”. Akan tetapi, video tersebut dipotong dan hanya menampilkan bagian yang keliru.

Perusahaan bioteknologi Australia-AS Implicit Bioscience mengumumkan pada April bahwa obat IC14 akan diuji dalam uji klinis Fase 2 pada pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di Amerika Serikat.

Obat itu bertujuan untuk mengurangi gangguan pernapasan dan kerusakan pada organ dalam pasien virus corona, kata perusahaan itu dalam siaran pers pada 14 April 2021.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) juga mengeluarkan siaran pers tentang uji coba pada 13 April 2021.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper