Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti asal Indonesia Susanti meraih penghargaan dalam ajang tahunan 'University of Nottingham Tri-Campus Awards for Postgraduate and Postdoctoral Research 2021' di Nottingham, Inggris, (25/5/2021).
Penghargaan yang diberikan kepada Susanti adalah untuk kategori 'Postdoctoral Research Award for Outstanding Contribution to the Research Community' atau Penghargaan Riset Post Doktoral untuk Kontribusi Luar Biasa bagi Komunitas Riset.
“Kategori ini diberikan untuk staf peneliti muda di University of Nottingham yang dinilai memberikan kontribusi luar biasa pada komunitas riset baik di dalam maupun di luar lingkungan universitas," kata Susanti melalui siaran resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis (27/5/2021).
Dia diketahui baru saja menyelesaikan studi S3 dan menjadi postdoctoral research fellow di School of Medicine, University of Nottingham, Inggris.
Di sisi lain, Duta Besar RI di London Desra Percaya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh Dr. Susanti.
“Penghargaan ini merupakan wujud pengakuan atas kontribusi luar biasa di bidang komunitas riset dari salah satu putri ilmuwan terbaik Indonesia yang berkiprah di Inggris." <
Baca Juga
Desra berharap agar prestasi ini dapat dimanfaatkan untuk lebih mendorong kemajuan kerja sama riset Indonesia-Inggris. Dia juga mengharapkan jejak Dr. Susanti akan terus diikuti oleh para diaspora ilmuwan Indonesia lainnya.
Kontribusi Susanti dalam bidang riset diawali lewat inisiasi NICCRAT (Nottingham-Indonesia Collaboration for Clinical Research and Training/ Kolaborasi Nottingham-Indonesia bagi Riset dan Pelatihan Klinik) pada 2019 bersama dengan pembimbingnya Prof. Mohammad Ilyas.
NICCRAT didirikan untuk membina kemitraan antara University of Nottingham dan beberapa ilmuwan Indonesia dan institusi akademik serta penelitian di bidang ilmu kesehatan dan klinis.
Saat ini terdapat beberapa kelompok penelitian di lingkungan Faculty of Medicine and Health Science di University of Nottingham yang berpartisipasi dalam NICCRAT.
Mereka bekerja sama dengan beberapa institusi di Indonesia seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan tenaga medis sekolah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas YARSI, Universitas Riau, dan jaringan Universitas Muhammadiyah.
Mengadopsi sistem ABGC atau Akademik, Bisnis, Pemerintah dan Komunitas, konsep kolaborasi NICCRAT juga mengikutsertakan partisipasi pemangku kepentingan lainnya seperti Kanker Indonesia Asosiasi (organisasi nirlaba), Bio Farma (bioteknologi milik negara perusahaan) dan pembuat kebijakan termasuk di tanah air seperti Kemendikbud, Kemenristek dan KBRI London.
Susanti saat ini juga sedang menggalang konsorsium NICCRAT untuk mendirikan start-up PathGen Diagnostik Teknologi yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan platform diagnostikmolekuler berbiaya rendah di Indonesia dan negara berkembang lainnya.