Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Tutup Dua Mal, Buntut Lonjakan Kasus Covid-19

Dua mal di Singapura yang diduga menjadi salah satu sumber penularan Covid-19 ditutup sementara selama dua pekan ke depan.
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg
Marina Bay, Singapura. /stb.gov.sg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura akan menutup dua pusat perbelanjaan di bagian barat negara pulau tersebut mulai hari ini (23/5/2021).

Seperti dilansir dari Bloomberg, kebijakan penutupan itu akan diberlakukan selama dua pekan ke depan. Langkah itu dulakukan setelah munculnya 10 kasus infeksi Covid-19 baru di dua mal tersebut.

Adapun, kedua mal yang akan ditutup operasionalnya sementara itu adalah JEM dan Westgate.

"Penyelidikan epidemiologi kami menemukan bahwa kemungkinan penularan yang sedang berlangsung di antara orang-orang yang mengunjungi mal-mal ini. Untuk memutuskan rantai transmisi potensial dan memungkinkan pembersihan mendalam pada tempat, pusat perbelanjaan JEM dan Westgate akan ditutup untuk semua anggota masyarakat," kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan resminya.

Kementerian menawarkan pengujian Covid-19 gratis kepada mereka yang mengunjungi mal dari 10 Mei hingga 14 Mei. Dari kasus terbaru yang terkait dengan mal, empat kasus terdeteksi dari operasi pengujian, yang masih berlangsung, menurut pernyataan itu.

Singapura melaporkan 22 infeksi menular lokal baru pada hari Sabtu, tujuh di antaranya tidak dapat dilacak. Sementara itu tujuh kasus lain merupakan kasus impor.

Sebelumnya, Pemerintah Singapura menutup terminal penumpang Bandara Changi serta Jewel, Singapura, untuk umum hingga akhir periode Fase 2 (Peringatan Tinggi), sementara semua kedatangan dari negara dan wilayah berisiko sangat tinggi akan menjalani pengujian Covid-19 tambahan.

Hal ini diumumkan oleh Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) dalam rilis media bersama pada Jumat (21/5/2021), di tengah upaya untuk membendung peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini, termasuk cluster di bandara.

Seratus kasus telah dikaitkan dengan klaster Covid-19 Bandara Changi sejak kasus pertama terdeteksi pada 5 Mei 2021. Pihak berwenang mengatakan pekan lalu bahwa sejumlah kasus tersebut berkumpul di sekitar zona yang menerima pelancong dari daerah berisiko lebih tinggi, termasuk Asia Selatan.

Pada Jumat (22/5/2021), CAAS dan CAG mengatakan bahwa penularan awal bisa saja dimulai dari seorang pekerja bandara yang mendampingi sebuah keluarga dari Asia Selatan yang tiba di Singapura pada 29 April 2021 lalu.

Semua penumpang yang tiba di Bandara Changi dari negara atau wilayah berisiko sangat tinggi sekarang harus menjalani tes cepat antigen (ART) saat kedatangan di samping tes reaksi rantai polimerase (PCR) yang mereka lakukan saat ini, kata CAAS dan CAG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper