Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan. Per 18 Mei 2021, kasus aktif turun 50,5 persen jika dibandingkan periode puncak yakni pada 5 Februari 2021.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Riau pada Rabu (19/5/2021).
Pada periode puncak tersebut, Presiden menyebut jumlah kasus aktif di Indonesia menembus angka 176.672 kasus, sedangkan per 18 Mei 2021 kasus aktif turun menjadi 87.514 kasus.
Jokowi meminta agar tren positif ini bisa terus berlanjut. Dia berharap tidak terjadi lonjakan yang signifikan usai momen libur Lebaran 2021.
“Jangan sampai karena Lebaran kemarin, kita sudah melarang mudik tapi masih ada 1,5 juta orang yang mudik itu naik [kasus aktif]. Naik gapapa tapi kecil saja yang kita harapkan,” kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).
Adapun, penurunan kasus aktif, kata Jokowi, merupakan hasil dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kemudian menjadi PPKM berskala mikro.
Menurutnya, upaya tersebut diambil setelah berkaca dari kesuksesan beberapa negara lain dalam menangani pandemi Covid-19.
“Kita punya kekuatan di sini, struktur kita sampai ke bawah ada. Ada kepala desa, ada RT-RW dan juga ini yang penting, kita punya babinsa dan babinkamtibmas,” tuturnya.
Jokowi juga meminta agar para kepala daerah baik itu gubernur, bupati, wali kota, dan pejabat terkait lainnya mencermati betul data terkait Covid-19 agar bisa tetap waspada dan terus meningkatkan upaya penanganan pandemi Covid-19.
"Hati-hati kalau sudah turun jangan lengah dan jangan hilangkan kewaspadaan, jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat. Kenapa saya datang ke Riau ini, karena saya ingin mengingatkan betapa kita perlu bekerja bersama-sama dan perlu ada respons cepat kalau ada peningkatan kasus," ungkapnya.