Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Dagang Kian Panas, China Hentikan Dialog Ekonomi dengan Australia

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) menyatakan hari ini, Kamis (6/5/2021), bahwa pihaknya menghentikan tanpa batas waktu atas semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia.
China/Reuters
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Hubungan perdagangan antara China dan Australia kian panas setelah China mengumumkan penangguhan dialog ekonomi reguler dengan negara tersebut,  sekaligus menunjukkan jalan buntu dalam perundingan kedua negara.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) menyatakan hari ini, Kamis (6/5/2021), bahwa pihaknya menghentikan tanpa batas waktu atas semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia.

Meskipun kedua belah pihak telah mengadakan tiga putaran pembicaraan di bawah mekanisme tersebut sejak 2014, perundingan itu belum dilakukan sejak September 2017.

Akan tetapi, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia belum menanggapi permintaan komentar atas isu tersebut.

Pada bulan lalu, Australia memutuskan membatalkan perjanjian antara Belt and Road Initiative dan negara bagian Victoria.

Hal itu menjadi pukulan terbaru terhadap hubungan dengan mitra dagang terbesar negara itu.

Hubungan antara kedua belah pihak telah memburuk karena Beijing membatasi impor dari Australia setelah upaya Canberra untuk membatasi akses oleh Huawei Technologies Co.

Upaya Australia untuk menyelidiki asal-usul pandemi virus Corona juga  menjadi pemicu panasnya hubungan kedua  negara sebagaimana dikutip Bloomberg.com, Kamis (6/5/2021).

Beberapa pejabat Pemerintah Australia mengambil tindakan untuk mengganggu dialog normal dan kerja sama antara China dan Australia karena "pola pikir Perang Dingin" dan diskriminasi ideologis, menurut NDRC.

Australia juga sedang meninjau apakah akan memaksa perusahaan China untuk menjual sewa ke pelabuhan penting yang digunakan oleh marinir AS, sebuah langkah yang selanjutnya dapat memicu ketegangan dengan Beijing.

Kedua negara belum mengadakan pertemuan tingkat menteri sejak para menteri luar negeri bertemu di Beijing pada Januari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper