Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

63 Persen Konsumen Korsel Kurangi Konsumsi Hasil Perikanan Gara-gara Ini

Hasil survei terhadap 500 orang warga berusia 20 hingga 50-an tahun di Seoul dan Gyeonggido pada bulan lalu menunjukkan sebanyak 63,2 persen responden menyatakan mengurangi konsumsi hasil perikanan.
Ilustrasi perikanan
Ilustrasi perikanan

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah adanya keputusan Jepang untuk membuang air terkontaminasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut, konsumen di Korea Selatan mengurangi konsumsi hasil perikanan, terlepas dari tempat asal hasil perikanan tersebut.

Melansir KBS World pada Rabu (5/5/2021), hasil survei terhadap 500 orang warga berusia 20 hingga 50-an tahun di Seoul dan Gyeonggido pada bulan lalu menunjukkan sebanyak 63,2 persen responden menyatakan mengurangi konsumsi hasil perikanan.

Sehubungan dengan pengaruh keputusan Jepang terhadap konsumsi hasil perikanan di masa depan, sebanyak 91,2 persen responden menjawab akan mengurangi jumlah konsumsi hasil perikanan, sehingga diperkirakan konsumsi hasil perikanan akan semakin berkurang kedepannya.

Walaupun pembuangan air terkontaminasi Jepang akan dilakukan dua tahun dari sekarang, namun banyak masyarakat yang telah merasakan kekhwatiran atas keamanan hasil perikanan.

Sehubungan dengan pemeriksaan keamanan terhadap hasil perikanan asal Jepang, sebanyak 69,6 persen responden menjawab tidak mempercayai keamanan hasil perikanan tersebut.

Sebanyak 95,2 persen responden memeriksa informasi tempat asal hasil perikanan ketika berbelanja di pasar swalayan, pasar tradisional, situs perbelanjaan online, dan tempat lainnya. Namun, hanya sebanyak 77,9 persen responden melakukan hal serupa ketika makan di luar atau memesan makanan.

Terkait kebijakan keamanan hasil perikanan, sebanyak 54,4 persen responden menjawab perlunya larangan impor atas seluruh hasil perikanan asal Jepang, disusul dengan 27,8 persen responden yang menyatakan perlunya pengetatan pemeriksaan keamanan dan zat radioaktif atas hasil perikananan Jepang, dan 6,4 persen repsonden menyatakan perlunya pengetatan pelabelan tempat asal hasil perikanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper