Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penarikan Pasukan AS Dimulai dari Afghanistan, Taliban Jadi Ancaman

Pejabat AS di lapangan mengatakan bahwa penarikan pasukan sedang dalam proses sebagaimana telah disepakati dengan Taliban pada tahun 2020.
Ilustrasi - Iring-iringan kendaraan militer Amerika Serikat setelah penarikan pasukan dari Suriah utara melintas di pinggiran Dohuk, Irak, (21/10/2019)./Antara/Reuters-Ari Jalalrn
Ilustrasi - Iring-iringan kendaraan militer Amerika Serikat setelah penarikan pasukan dari Suriah utara melintas di pinggiran Dohuk, Irak, (21/10/2019)./Antara/Reuters-Ari Jalalrn

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat secara resmi mulai menarik pasukan terakhirnya dari Afghanistan kemarin sekaligus mengakhiri perang terpanjangnya selama 20 tahun. Penarikan ini juga menandai masa depan yang tidak pasti bagi sebuah negara yang berada dalam cengkeraman yang semakin kuat dari milisi Taliban.

Pejabat AS di lapangan mengatakan bahwa penarikan pasukan sedang dalam proses sebagaimana telah disepakati dengan Taliban pada tahun 2020.

Wilayah udara Kabul dan pangkalan udara Bagram di dekatnya terlihat sibuk dengan aktivitas helikopter AS karena penarikan pasukan. Pasukan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga melakukan penarikan pasukan yang berada di negara itu sejak tahun 2001.

Pasukan keamanan Afghanistan terlihat bersiaga tinggi untuk menjaga kemungkinan serangan seiring dengan mundurnya pasukan Amerika Serikat.

"Amerika secara resmi memulai penarikan mereka dari Afghanistan pada 1 Mei dan Taliban mungkin akan meningkatkan kekerasan," kata penjabat Menteri Dalam Negeri Hayatullah Hayat kepada komandan polisi seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (2/5).

Sedangkan penasihat Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Hamdullah Mohib mengatakan bahwa Taliban "mungkin memilih perang" dalam upaya untuk merebut kekuasaan setelah pasukan AS sepenuhnya keluar. Akan tetapi tetapi pasukan keamanan siap untuk menghadapi para pejuang itu.

Kehadiran pasukan AS setelah 20 tahun di negara Asia tersebut diakhiri meskipun pertempuran berkecamuk di seluruh pedesaan tanpa adanya kesepakatan damai.

Hameed Hakimi dari Chatham House mengatakan kepada Al Jazeera bahwa proses penarikan telah mengubah kekosongan kekuasaan dan kekerasan di sekitar Kabul.

"Perhatian utama AS dalam pemahaman saya adalah bagaimana memastikan Taliban tidak menyerang mereka saat menarik diri sejak sekarang hingga September," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper