Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turki Lakukan Penguncian Penuh Mulai 29 April hingga 17 Mei 2021

Turki mengalami 37.312 infeksi baru Covid-19 serta 353 kematian dalam 24 jam terakhir.
Petugas kota dengan alat pelindung diri menyemprotkan disinfektan ke halaman Masjid Kocatepe untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), selama bulan suci Ramadan di Ankara, Turki, Kamis (15/4/2021)./ANTARA FOTO/REUTERS-Cagla Gurdogan/WSJ
Petugas kota dengan alat pelindung diri menyemprotkan disinfektan ke halaman Masjid Kocatepe untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), selama bulan suci Ramadan di Ankara, Turki, Kamis (15/4/2021)./ANTARA FOTO/REUTERS-Cagla Gurdogan/WSJ

Bisnis.com, ANKARA — Presiden Tayyip Erdogan mengumumkan pada Senin (26/4/2021) negaranya akan menerapkan penguncian penuh atau lockdown secara nasional mulai Kamis (29/4/2021) hingga 17 Mei 2021 untuk mengekang lonjakan infeksi virus corona dan kematian.

Turki mengalami 37.312 infeksi baru Covid-19 serta 353 kematian dalam 24 jam terakhir, seperti yang ditunjukkan data kementerian kesehatan.

Angka tersebut turun tajam dari pertengahan April, tetapi masih menjadi jumlah kasus tertinggi keempat di dunia dan yang terburuk berdasarkan per kapita di antara negara-negara besar.

Ketika setelah rapat kabinet mengumumkan langkah-langkah baru, Erdogan mengatakan semua perjalanan antarkota harus mendapatkan persetujuan resmi. Batas kapasitas yang ketat juga akan diberlakukan bagi pengguna transportasi umum. Semua sekolah diminta tutup dan memindahkan pelajaran secara daring.

Warga harus tinggal di dalam rumah kecuali untuk berbelanja kebutuhan penting dan mendapat perawatan medis yang mendesak.

Kelompok-kelompok tertentu, termasuk pekerja layanan darurat serta karyawan di sektor makanan dan manufaktur akan dibebaskan dari aturan tersebut.

Pembatasan baru itu diberlakukan mulai pukul 16.00 GMT pada Kamis dan akan berakhir pada 02.00 GMT pada 17 Mei.

"Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kita perlu segera memangkas jumlah kasus kita menjadi di bawah 5.000 agar tidak ketinggalan. Kalau tidak demikian, kita pasti akan menghadapi kerugian besar di setiap bidang, mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan," kata Erdogan.

Langkah-langkah itu akan dilaksanakan "dengan cara yang paling ketat untuk memastikan memberikan hasil yang kita inginkan," katanya.

Dua pekan lalu, Turki mengumumkan jam malam mulai pukul 19.00 hingga 05.00 pada hari kerja, juga penguncian penuh sepanjang akhir pekan.

Langkah itu diambil setelah kasus melonjak ke tingkat tertinggi, tetapi aturan yang ada terbukti tidak cukup untuk mengendalikan pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper