Bisnis.com, JAKARTA – Total 15 orang pasien Covid-19 meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di ruang ICU yang terisi penuh di Rumah Sakit Vijay Vallabh di Virar, India, Jumat (23/4/2021) lalu.
Melansir indianexpress.com, melalui pantauan CCTV di ICU Vijay Vallabh, menunjukkan bahwa api bersumber pendingin ruangan (AC) yang memercikan api dan kemudian meledak.
Sekitar pukul 03.00 waktu setempat, satu orang perawat pria dan satu orang perawat wanita tengah berjaga di ICU tersebut. Tidak ada dokter. Ketika kemudian muncul percikan api yang jatuh ke meja tempat perawat berjaga.
“Dia kemudian berdiri dan melihat percikan apinya membesar. Dia kemudian melompat dari bangku dan menuju pintu keluar. Perawat lainnya akhirnya mengikuti. Perawat perempuan ini kemudian memberikan peringatan ke pada perawat pria untuk mencari bantuan,” ungkap Chief Administrative Officer RS Vijay Vallabh, Shailesh Pathak.
Pathak melanjutkan, dua pasien yang dekat dengan pintu keluar ICU saat itu kebetulan terbangun dan lari sendiri keluar tanpa bantuan. Beberapa saat kemudian terjadi ledakan besar, namun perawat masih sempat menarik dua pasien lainnya.
Dalam 12 - 15 detik, percikan api dari sebuah AC berubah menjadi ledakan. Sebanyak 13 orang pasien yang masih berada di dalam ruangan ICU saat itu terbakar hidup-hidup dan seluruh ruang ICU musnah dilalap api.
Sementara itu, dua pasien yang sempat diselamatkan sebelumnya, turut meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit lain karena mendapat luka bakar cukup parah.
Pathak, yang juga melihat tayangan CCTV di ICU tersebut mengatakan kamera mati setelah ledakan terjadi. “Itu terjadi hanya dalam hitungan detik,” ujarnya.
Seorang perawat wanita yang saat itu ada di rumah sakit juga bercerita pada pukul 03.00 memutuskan untuk tidur sebentar dan akan mengecek pasien pada 03.30 atau pukul 04.00. Dia kemudian tidur di dekat pos perawat.
Namun, tak lama, dia mendengar suara keras dari lantai ICU dan melihat ada asap keluar dari atap. Dia kemudian memperingatkan perawat lainnya dan ketika melihat ada percikan api mereka keluar dari ICU.
“Saya memencet semua tombol alarm. Saya tidak tahu harus melakukan apa. Waktu itu kami memanggil semua orang dan lari ke arah ruangan ICU, lampu sudah mati. Saya kemudian terduduk di lantai karena tidak tahan dengan asapnya. Saya juga lupa siapa yang menarik saya dari sana waktu itu,” terang perawat tersebut.
Perawat tersebut juga mengatakan mendengar suara keras dari dalam ruang ICU ketika api mulai menyebar. Namun tidak ada yang bisa masuk ke dalam karena terlalu gelap dan banyak asap.
“Kami bisa mendengar suara yang cukup kencang, tapi kami juga tidak mengerti itu suara apa,” imbuh perawat tersebut.
Resepsionis RS Vijay kemudian menghubungi para pimpinan rumah sakit pada pukul 03.10 pagi. Para petinggi rumah sakit mengatakan polisi dan pemadam kebakaran datang dalam waktu 10 menit. Api kemudian bisa dipadamkan setelahnya.
“Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, kami juga mulai memanggil ambulans di Vasai, Virar, Nallasopara, dan Palghar. Ini supaya mereka yang butuh oksigen dan ICU bisa dipindahkan terlebih dahulu. Kemudian, pasien yang masih lemah atau bergejala ringan baru dipindahkan setelahnya,” ungkap Pathak.
Sebelumnya, pada Kamis (22/4/2021), seorang pasien di ICU komplai karena AC di ruangan tersebut tidak berfungsi dengan benar. Seorang teknisi kemudian datang pada sore hari dan memperbaiki AC tersebut.
Percikan api diduga muncul dari kompresor di dalam AC. Pihak rumah sakit mengatakan teknisi tersebut datang rutin untuk bekerja memperbaiki dan merawat AC di rumah sakit dan tidak melaporkan ada kerusakan serius saat itu.
Pimpinan Kota Vasai-Virar Prestine George mengatakan bahwa api bisa dipadamkan dalam 10 menit. Namun, di rumah sakit sendiri api tidak bisa dicegah karena pemadam kebakaran di rumah sakit terhalang asap tebal ketika para perawat ingin menggunakannya.
“Salah satu perawat jaga saat ingin mengambil alat pemadam sudah keburu kehabisan napas, namun akhirnya masih bisa menarik satu pasien dari ICU. Kami yakin api cepat menyebar juga karena saturasi oksigen di ruangan tersebut tinggi,” ujar George.