Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Izinkan Kunjungan Warga AS Tervaksinasi Mulai Juni 2021

Langkah terbaru datang setelah kemajuan besar vaksinasi AS dan pembicaraan di kedua sisi tentang bukti kekebalan bagi pengunjung, memungkinkan badan yang mengatur blok untuk merekomendasikan perubahan kebijakan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mengadakan konferensi pers di Brussel, Belgia, pada Senin (21/12/2020)./Bloomberg
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mengadakan konferensi pers di Brussel, Belgia, pada Senin (21/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa berencana untuk membuka pintunya bagi wisatawan dari Amerika Serikat (AS) yang telah divaksinasi Covid-19 pada musim panas atau mulai Juni tahun ini.

Perkembangan tersebut akan mengakhiri larangan blok selama lebih dari satu tahun untuk perjalanan yang tidak penting dari sebagian besar negara untuk membatasi penyebaran virus Corona.

Langkah terbaru datang setelah kemajuan besar vaksinasi AS dan pembicaraan di kedua sisi tentang bukti kekebalan bagi pengunjung, memungkinkan badan yang mengatur blok untuk merekomendasikan perubahan kebijakan.

"Orang Amerika, sejauh yang saya bisa lihat, menggunakan vaksin yang disetujui Badan Obat-obatan Eropa. Ini akan memungkinkan pergerakan bebas dan perjalanan ke Uni Eropa," kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, dilansir Bloomberg, Senin (26/4/2021).

Regulator blok tersebut telah menyetujui tiga vaksin yang digunakan di AS, seperti Pfizer Inc., Moderna Inc., dan Johnson & Johnson.

Sementara blok itu akan merekomendasikan perubahan tersebut, negara-negara anggota masih dapat mempertahankan pembatasan yang lebih ketat yang mungkin termasuk karantina.

Von der Leyen melanjutkan dimulainya kembali perjalanan akan bergantung pada situasi epidemiologis, tetapi situasinya membaik di Amerika Serikat, seperti yang diharapkan, juga membaik di Uni Eropa. Namun dia tidak memberi tenggat yang spesifik.

Departemen Luar Negeri AS minggu lalu mengeluarkan imbauan "Jangan Bepergian" ke sekitar 80 persen negara di dunia. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak segera menanggapi laporan itu.

Para pejabat di Brussel telah membahas prospek penggunaan sertifikat vaksin yang dikeluarkan pemerintah untuk memungkinkan perjalanan bebas.

Pemerintah AS mengatakan tidak akan mengeluarkan apa yang disebut paspor vaksin karena masalah privasi, dan upaya semacam itu harus dipimpin oleh sektor swasta dan nirlaba.

Sekitar 42 persen populasi AS sejauh ini telah disuntil setidaknya satu dosis vaksin virus Corona, dan 28,5 persen telah divaksinasi penuh.

Pengecualian telah dibuat oleh beberapa negara Uni Eropa. Pekan lalu, Yunani mengatakan akan mulai menyambut pelancong AS pada haei ini jika mereka memiliki bukti vaksinasi atau tes Covid-19 negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper