Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mendukung TNI - Polri untuk memberantas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Seperti diketahui, kemarin KKB menembak Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya di Distrik Beoga. Brigjen Danny diketahui meninggal akibat serangan tersebut.
"Betul-betul kaget, kami Komisi 1 sangat berduka cita yang sangat mendalam atas gugurnya Kabinda Papua akibat baku tembak dengan KKB di Papua," kata Meutya, Senin (26/4/2021).
Meutya memaparkan bahwa pekan ini merupakan minggu yang paling menyedihkan bagi Komisi 1 DPR setelah kemarin dikabarkan Kapal Selam Nanggala 402 tenggelam dan seluruh awaknya gugur di Laut Bali, kini satu jendera gugur diterjang peluru kelompok teroris dan separatis di Papua.
Berdasarkan penjelasan dari BIN bahwa Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya ke Kampung Dambet Distrik Beoga Kabupaten Puncak (lokasi penembakan) dalam rangka Satgas BIN bersama Satgas TNI-Polri dalam mengamankan situasi di Distrik Beoga.
Keikusertaan Brigjen Danny untuk melakukan observasi lapangan dan menentukan lokasi titik ambush Pasukan Pemulihan Keamanan (PPK) di sekitar SDN Dambet dan Honai milik Benert Tinal (Kepala Suku Distrik Beoga) yang dibakar pada 17 April 2021.
Baca Juga
Meutya mengaku mengenal Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya. Dia telah lama berkecimpung di dunia intelijen. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Asintel untuk Kodam Jaya dan Asintel Kopassus.
Baret Merah Kopassus yang disandangnya bukan sembarang orang bisa memperoleh predikat prajurit Komando. Keinginannya untuk terjun langsung ke wilayah Kampung Dambet merupakan instinct akan masih adanya kelompok KKB di wilayah tersebut.
"Gugurnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya merupakan kehilangan yang begitu besar bagi BIN, TNI, dan Kopassus,” sebut Meutya.
Dia menyebutkan adanya kontak tembak dan teror pembakaran terhadap rumah masyarakat di Puncak, menunjukkan kelompok ini bukan kelompok yang hanya separatis tetapi juga ingin terus membuat kekacauan dan teror bagi masyarakat Papua (teroris).
"Untuk itu, Komisi 1 terus mendukung BIN, TNI, dan Polri untuk memberantas keberadaan KKB di Papua,” ujar Meutya mengakhiri.